Selasa 07 Mar 2017 18:23 WIB

Kerugian Akibat Banjir Kabupaten Bandung Rp 3 Miliar

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Ani Nursalikah
Sebuah perahu diparkir di depan sebuah toko di Baleendah, Kabupaten Bandung. Seiring meningkatnya ketinggian Sungai Citarum, sejumlah wilayah di Bandung Selatan sudah terendam banjir.
Foto: Republika/Edi Yusuf
Sebuah perahu diparkir di depan sebuah toko di Baleendah, Kabupaten Bandung. Seiring meningkatnya ketinggian Sungai Citarum, sejumlah wilayah di Bandung Selatan sudah terendam banjir.

REPUBLIKA.CO.ID, SOREANG -- Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kabupaten Bandung Ferry Sandiyana menaksir, berdasarkan data yang diperoleh organisasi, kerugian perusahaan akibat banjir bisa mencapai Rp 3 miliar.

"Kerugian akibat banjir terhadap pengusaha cukup banyak dari sisi material mencapai Rp 3 miliar," ujarnya kepada wartawan di Kantor Kadin, Kabupaten Soreang, Selasa (7/3).

Menurutnya, para pengusaha akibat banjir tidak bisa mengirim barang, termasuk kerugian waktu karena telat mengirim barang. Ia berharap banjir bisa segera tuntas diselesaikan.

"Kami berharap Pemerintah Pusat bisa menuntaskan permasalahan banjir. Apalagi saat ini alokasi penyelesaian masalah banjir sangat besar saat ini dari Pemerintah pusat," ujarnya.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada dan siaga terhadap potensi bencana banjir dan longsor. Sebab berdasarkan rilis BMKG diperkirakan hujan akan terjadi sampai April 2017.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bandung, Tata Irawan mengatakan pekan ini masih banyak titik terjadi hujan, baik yang terjadi saat sore dan malam. Tata menyiagakan personel BPBD Kabupaten Bandung di beberapa wilayah rawan kebencanaan di Kabupaten Bandung.

"Selain banjir, kami juga mendapat informasi ada beberapa wilayah di Pangalengan, Kertasari, Paseh, dan Rancabali terjadi longsor. Jenis kebencanaan itu pun tetap kami antisipasi," ujarnya, Selasa (7/3).

Ia menuturkan, warga yang mengungsi di beberapa posko pengungsian sudah mulai pulang ke rumah masing-masing. Meski begitu, jumlah pengungsi akan bertambah jika Citarum meluap kembali.

Tata mengimbau masyarakat di daerah rawan bencana tetap mengantisipasi dan bersiaga. "Jika masyarakat siaga bencana, diharapkan pengurangan risiko kebencanaan pun dapat tercapai," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement