REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop memberikan apresiasi kepada Indonesia yang sangat ambisius menjadi tuan rumah Indian Ocean Rim Association (IORA). Hal ini dapat meningkatkan peran Indonesia dalam mendukung berbagai deklarasi yang diusung oleh negara-negara anggota IORA, salah satunya yakni pencegahan dan penanggulangan terorisme serta ekstremisme.
"Ini menunjukkan bahwa organisasi ini (IORA) dibawah (kepemimpinan) Indonesia telah mencapai level kematangan, sehingga kami bisa mengangkat isu-isu yang signifikan dan sensitif di kancah regional maupun global," ujar Bishop usai melakukan kunjungan kehormatan dengan Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla di Jakarta, Senin (6/3).
Bishop menjelaskan, ada beberapa sektor yang diprioritaskan dalam IORA yakni maritim, keamanan, perikanan, penanggulangan bencana, perdagangan dan investasi, pendidikan, pariwisata, serta investasi di bidang teknologi. Selain itu, isu lain yang diangkat yakni mengenai blue economy melalui potensi Samudera Hindia dalam penguatan ekonomi berkelanjutan. Terkait dengan hal ini, Pemerintah Australia dan Pemerintah Indonesia bekerja sama untuk menjaga wilayah perbatasan terutama dalam perdagangan orang dan penyelundupan.
"Kami bekerja sama dengan sangat erat dalam keamanan inteligen di perbatasan," kata Bishop. Penguatan ekonomi melalui pemberdayaan perempuan juga menjadi isu yang diangkat oleh negara-negara anggota IORA.
Diketahui dokumen yang paling utama yakni IORA Concord dan juga disebut sebagai Jakarta Concord, merupakan dokumen strategis yang berisi visi dan norma kerja sama IORA ke depannya. Hal ini juga untuk memperkuat arsitektur regional dalam menghadapi tantangan di kawasan.