REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Keluarga Puri Ubud bersiap menyambut kedatangan Raja Arab Saudi, Sri Baginda Salman bin Abdulaziz Al-Saud di Ubud, Gianyar. Putra kedua Raja Ubud Tjokorda Gde Agung Sukawati (1910-1978), Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati mengatakan Puri Ubud selalu siap menyambut kedatangan tamu penting.
"Saya sampai sekarang belum mendapat kepastian kalau beliau mengunjungi Puri Ubud. Namun demikian, kami selalu siap untuk menerima kehadiran beliau," kata pria yang akrab disapa Cok Ace ini kepada Republika, Selasa (7/3).
Tjokorda Gde Agung Sukawati adalah seorang Raja Ubud yang mempunyai visi ke depan jauh melebihi pemikiran orang kebanyakan. Sang Raja pada masanya telah mempersiapkan rakyatnya, khususnya ketiga putranya untuk menghadapi arus pariwisata. Dia seakan tahu bahwa Bali suatu hari nanti akan menjadi destinasi pariwisata dunia.
Baca juga: PHRI NTB Ungkap Dampak Besar Kunjungan Raja Salman bagi Lombok
Puri Ubud dibuat Ida Tjokorda Putu Kandel yang memerintah pada 1800-1823 Masehi dan tetap terjaga kelestariannya hingga saat ini dengan nama Puri Saren Ubud. Ini adalah Istana Kerajaan Ubud di Bali yang indah dengan rumah-rumah tradisional yang dibiarkan sebagaimana aslinya. Inilah jiwa serta identitas Desa Ubud itu sendiri.
Puri ini sangat unik karena menyimpan benda-benda dengan nilai estetika tinggi sejak zaman Tjokorde Gede Agung Sukawati. Mendiang Raja Ubud ini pernah mengundang pelukis dunia, Walter Spiers untuk tinggal dan melukis di Ubud.
Sejak 1930-an, Ubud menjadi populer sebagai destinasi wisatawan mancanegara (wisman). Deretan pelukis dunia yang pernah menghabiskan waktu lama di Ubud, antara lain Walter Spies, Rudolf Bonnet, Arie Smit, dan Blanco.