REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Raja Salman bin Abdulaziz Al-Saud dikabarkan akan mengunjungi Kawasan Wisata Ubud, Gianyar. Kepala Kepolisian Resor Gianyar, AKBP Waluya mengatakan pihaknya sudah mempersiapkan keamanan objek-objek wisata yang sekiranya akan didatangi Sang Raja.
"Intinya dari Polres, Kepolisian Sektor (Polsek), kami sudah siap jika sewaktu-waktu tamu datang," kata Waluya kepada Republika.co.id, Selasa (7/3).
Sejumlah objek wisata populer di Kawasan Wisata Ubud, antara lain Monkey Forest, Puri Ubud, Pasar Seni Sukawati, dan Istana Kepresidenan Tampak Siring. Waluya mengatakan pihaknya juga sudah menyiapkan tempat parkir karena mobil-mobil rombongan yang akan datang berjumlah banyak.
Berikut rincian destinasi wisata di Kawasan Wisata Ubud yang rencananya akan dikunjungi Raja Salman:
1. Monkey Forest
Hutan Kera atau Monkey Forest terletak di Desa Pekraman Padangtegal, Kelurahan Ubud, Gianyar. Luas arealnya sekitar 10 hektare (ha) dan sangat mendunia karena disakralkan oleh masyarakat desa adat dengan sebutan Mandala Wisata Wanara Wana. Ada tiga pura sakral di sini, disebut juga Tri Mandala, yaitu Pura Dalem Agung yang berlokasi di barat daya Monkey Forest, Pura Beji di barat laut, dan Pura Prajapati di timur yang merupakan tempat penyimpanan kremasi yang sepanjang sisinya terdapat pemakaman. Setiap bulannya Monkey Forest setidaknya dikunjungi lebih dari 12 ribu wisatawan.
2. Puri Ubud
Puri Ubud disebut juga Puri Saren Agung, merupakan Istana Kerajaan ubud yang sangat indah dan megah. Istana ini masih mempertahankan bentuk asli, khususnya rumah-rumah tradisional tempat kediaman Raja Ubud dan keturunannya.
Puri ini sangat unik karena menyimpan benda-benda dengan nilai estetika tinggi sejak zaman Tjokorde Gede Agung Sukawati. Mendiang Raja Ubud ini pernah mengundang pelukis dunia, Walter Spiers untuk tinggal dan melukis di Ubud. Sejak 1930-an, Ubud menjadi populer sebagai destinasi wisatawan mancanegara (wisman).
3. Pasar Seni Sukawati
Pasar Seni Sukawati sudah terkenal ke berbagai penjuru dunia. Lokasinya di Desa Sukawati. Sebagian besar wisatawan yang berkunjung ke Bali akan menyempatkan diri ke pasar seni ini untuk membeli oleh-oleh khas Bali, mulai dari batik, aksesoris, pakaian tradisional, hingga lukisan.
4. Istana Kepresiden Tampak Siring
Istana Tampak Siring adalah satu dari enam istana kepresidenan. Istana ini mempunyai sejarah unik karena satu-satunya yang dibangun pemerintah setelah Indonesia merdeka. Mantan Presiden Soekarno memberi banyak ide dan sentuhan pribadinya pada rancang bangun Tampak Siring.
Keluarga Kerajaan Arab Saudi mempunyai kedekatan dengan Almarhum Mantan Presiden Soekarno. Raja Salman bahkan dua kali bertemu dengan cucu Soekarno, Puan Maharani. Dia juga tak lupa bertemu dengan mantan Presiden Megawati Soekarnoputri yang merupakan putri dari Bapak Bangsa Indonesia.
Lahan tempat berdirinya Istana Tampak Siring adalah pemberian Raja Gianyar. Arsiteknya adalah RM Soedarsono. Pembangunannya dipersiapkan sejak 1956, dimulai 1957, dan selesai pada 1963. Lima istana kepresidenan lainnya dibangun dengan gaya tekstur Eropa, tetapi Istana Tampak Siring sangat kental dengan nuansa lokal Bali, Indonesia.