REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Nusa Tenggara Barat (NTB) Lalu Abdul Hadi Faisal mengatakan, sejumlah penghargaan wisata halal terbaik di dunia yang diraih Pulau Lombok berpengaruh pada tingkat kunjungan wisatawan asal Timur Tengah. "Secara mengejutkan, setelah dua award pada 2015 dan 2016, seketika itu halal tourism Lombok jadi perbincangan di dunia maya dan agen travel wisata di Timur Tengah," ujar dia kepada Republika.co.id di Mataram, Senin (6/3).
Ia menambahkan, sejumlah agen travel, media massa, dan juga pengusaha dari Timur Tengah ini juga telah datang beberapa kali ke Lombok untuk melihat langsung potensi wisata yang ada di Pulau Seribu Masjid ini. Selama ini, dia katakan, mayoritas wisatawan yang datang ke Lombok masih didominasi dari negeri Jiran, Malaysia.
Kedekatan kultur dan juga aspek wisata halal Lombok menjadi salah satu poin utama maraknya wisatawan Malaysia ke Lombok. Dia menilai, kehadiran Raja Salman ke Jakarta dan Bali juga akan semakin meningkatkan potensi wisatawan dari Arab Saudi dan negara-negara di Timur Tengah.
Keyakinan ini, dia dasarkan pada sejumlah hal yang menjadi karakteristik wisatawan Timur Tengah kala memutuskan berlibur di suatu wilayah. Seperti adanya pantai dan juga kawasan pegunungan dengan pemandangan indah yang semuanya dimiliki Pulau Lombok. "Selain itu, kita juga punya halal tourism," ucap dia.
Hadi menyebutkan, meski belum terlalu signifikan, namun pertumbuhan wisatawan asal Timur Tengah ke Lombok menunjukan kenaikan setiap tahunnya.
"Tren meningkat terus tapi akan beda cerita setelah Raja Salman datang, tidak hanya turis Saudi tapi juga orang Oman, Uni Emirat Arab, dan Timur Tengah lainnya, karena luar biasa Raja Salman, jadi promosi gratis bagi Indonesia," katanya menambahkan.