Senin 06 Mar 2017 12:31 WIB

Mendagri Diam-Diam Kunjungi Kantor Ridwan Kamil, Ada Apa?

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Nur Aini
 Wali Kota Bandung Ridwan Kamil
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo, melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke Kantor Balai Kota Bandung, Senin (6/3). Menurut Tjahjo, setelah selesai melantik pejabat di IPDN, tanpa direncanakan, ia datang ke Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil.

"Ya, saya diam-diam berkunjung ke kantor wali kota yang banyak dapat penghargaan dengan berbagai inovasi," ujar Tjahjo kepada wartawan.

Menurut Tjahjo, dengan banyaknya penghargaan yang diterima Pemkot Bandung, membuat Kota Bandung layak dijadikan sebagai kota percontohan. "Jadi kami apresiasi. Datang, untuk melihat bagaimana Bandung menata tata kotanya dan bagaimana membangun infrastruktur sosialnya," katanya.

Tjahjo menilai, semua yang dilakukan Pemkot Bandung memang patut diapresiasi. Karena, tak hanya mengembangkan ekonomi tapi juga menata sosialnya. Bahkan, saat ini, Pemkot Bandung memiliki sekitar 400 desain aplikasi yang bisa disampaikan ke semua daerah untuk dicontoh. "Kota Bandung, Surabaya, Banyuwangi, Denpasar, dan Yogya banyak inovasi yang bisa ditiru," katanya.

Menurut Tjahjo, kalau semua sistemnya seragam akan menjadi baik dan lebih mudah. Ia mencontohkan, di Kota Bandung dengan satu kali memencet tombol, maka datanya bisa kelihatan dari mulai jumlah laki-laki, wanita, golongan darah, dan kepemilikan KTP.

"Ini baik kalau akan terus dikembangkan, negara kita besar, khususnya Bandung kota yang sejarah, kota pendidikan, kota transit kota pariwisata ini bisa menumbuhkan ekonomi dengan baik," katanya.

Tjahjo mengatakan, menata kota itu seperti menata rumah tangga. Jika rajin memantau semuanya akan tertata rapi. Hal itu misalnya, tahu lokasi sampah menumpuk dan parkir penuh.

Sementara Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil mengungkapkan Pemkot Bandung memiliki tiga konsep dalam membangun. Salah satunya, adalah inovasi. Dari hasil surveinya, satu dari seribu curhatan adalah warga miskin. Bahkan,iIa pernah sedih karena ada dua orang warga yang meninggal dunia akibat ditolak rumah sakit. "Itu, yang membuat saya nangis. Makanya, di Bandung saya perjuangkan ekonomi kerakyatan," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement