REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG -- Harga gabah di tingkat petani maupun penggilingan pada Februari 2017 turun menyusul datangnya musim panen padi. "Stok gabah meningkat dari bulan sebelumnya," kata Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung Yeane Irmaningrum di Bandarlampung, Senin (6/3).
Ia menyebutkan, penurunan harga gabah kering panen di tingkat petani sebesar 5,84 persen dari Rp 4.507 per kilogram (kg) menjadi Rp 4.244 per kg. Sedangkan, kata dia, di tingkat penggilingan dengan kelompok kualitas yang sama turun sebesar 5,93 persen dari Rp 4.601 per kg menjadi Rp 4.328 per kg.
Yeane menjelaskan harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani mencapai Rp 4.900 per kg dengan varietas IR64 terdapat di Kecamatan Palas, Kabupaten Lampung Selatan. Harga gabah terendah mencapai Rp 3.800 per kg pada gabah kualitas GKP yaitu varietas Galur dan Cimelati terdapat di Kecamatan Purbolinggo, Kabupaten Lampung Timur. "Harga tersebut berada di atas harga pembelian pemerintah (HPP) yaitu Rp 3.700 per kilogram," jelasnya.
Menurutnya, di tingkat penggilingan, harga gabah tertinggi Rp 4.950 per kg pada gabah kualitas GKP yaitu varietas IR64 terdapat di Kecamatan Palas, Kabupaten Lampung Selatan. Sedangkan harga gabah terendah kelompok kualitas GKP yaitu Rp 3.880 per kg dengan varietas Cimelati dan Galur terdapat di Kecamatan Purbolinggo, Kabupaten Lampung Timur.
Harga tersebut, lanjutnya, berada di atas harga pembelian pemerintah yaitu Rp 3.750 per kg. Selama Februari 2017, survei harga produsen gabah mencatat 41 observasi. Observasi didominasi oleh kelompok gabah kualitas GKP, tidak dijumpai kelompok gabah kualitas gabah kering giling dan gabah kualitas rendah.