REPUBLIKA.CO.ID, KUTAI KARTANEGARA – Pemerintah Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara Kalimantan Timur tengah mengembangkan peternakan sapi di lahan eks tambang. Upaya pemda Kutai Kartanegara ini pun mendapatkan apresiasi dari pemerintah pusat.
Sekretaris Direktorat Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) Kementerian Pertanian (Kementan) Nasrullah mengatakan, pekan lalu dia mengunjungi dan melihat langsung pengembangan sapi di lahan eks tambang di Kabupaten Kutai Kartartanegara.
“Pemda Kabupaten Kutai Kartanegara telah berhasil memanfaatkan lahan eks tambang dengan luas hampir 10 ribu hektare untuk digunakan sebagai padang penggembalaan sapi milik peternak. Saat ini, populasi sapi milik kelompok peternak yang dikembangkan di lahan eks tambang batu bara tersebut sudah mencapai 1.821 ekor,” kata Nasrullah dalam rilis yang diterima Republika, Ahad (5/3).
Menurut Nasrullah, pengembangan sapi jenis sapi bali di lahan eks pertambangan tersebut merupakan kerja sama Ditjen PKH dan Dinas Peternakan Kaltim dengan PT MHU Coal yang merupakan perusahaan batu bara. Semua pihak bekerja sama untuk mengelola lahan eks tambang menjadi padang penggembalaan yang ditanami rumput untuk pakan ternak.
Berdasarkan penelitian, kata Nasrullah, hijauan tanaman yang tumbuh di area lahan eks tambang tidak mengandung zat kimia berbahaya, sehingga dapat dimanfaatkan untuk pakan ternak. Selanjutnya, lahan eks tambang tersebut akan diserahkan ke Pemerintah Daerah pada 2022.
Lahan tersebut kini telah ditumbuhi rumput yang subur dan dijadikan padang penggembalaan bagi sapi milik peternak yang ada di sekitar kawasan tambang. Saat ini pun, kata Nasrullah, lahan sudah dipenuhi dengan sapi-sapi bali. Keberhasilan pengembangan peternakan sapi di Kutai Kertanegara ini akan dijadikan sebagai pilot project agar bisa diterapkan di kawasan-kawasan eks tambang batu bara di seluruh Indonesia.
“Segera kita buat grand design antara pemerintah pusat, daerah, dan perusahaan agar lahan eks tambang batu bara dapat dibuat Padang Pengembalaan,” ujar Nasrullah.
Kepala Dinas Peternakan Provinsi Kaltim Dadang Sudarya menyampaikan, kelompok-kelompok peternak di Kutai Kertanagara sebelumnya telah mendapatkan bantuan sapi bali. Bantuan diberikan Kementan melalui dana APBN Ditjen PKH untuk program pengembangan sapi di lahan eks tambang batu bara.
“Peternak yang mendapat bantuan program penggembalaan sapi di lahan eks tambang batu bara ini terdapat enam kelompok yang tersebar di daerah sekitar lahan eks tambang batu bara milik PT. Multi Harapan Utama (PT MHU Coal),” kata Dadang.
Dia melanjutkan, pada 2015, Kalimantan Timur (Kaltim) telah dipilih menjadi provinsi atau daerah pengembangan integrasi sapi dengan lahan eks tambang batu bara oleh Kementan. Potensi lahan eks tambang batu bara di Kaltim memang cukup besar, sehingga membuka peluang terhadap kegiatan perekonomian.
“Karena itulah, Kaltim ditunjuk Kementan sebagai pilot project pengembangan kawasan ternak sapi terintegrasi di lahan eks tambang batu bara secara nasional,” kata Dadang
Program pengembangan sapi Kaltim, lanjutnya, sudah sangat sejalan dengan pembangunan peternakan nasional sesuai yang tertuang dalam nawacita Presiden Joko Widodo. Target populasi dua juta sapi Kaltim sangat mungkin diwujudkan dengan mengoptimalkan lahan-lahan bekas tambang yang tersebar di seluruh kabupaten dan kota di Kaltim.