REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Mayoritas nelayan di Kabupaten Indramayu hanya berpendidikan hingga tingkat sekolah dasar (SD). Rendahnya ekonomi dan kesadaran akan pentingnya pendidikan menjadi penyebab kondisi tersebut.
‘’Nelayan (di Indramayu) yang lulus SMP sekitar sepuluh persen, yang lulus SMA sekitar lima persen. Sisanya hanya lulusan SD bahkan banyak yang tak sampai lulus SD,’’ ujar Ketua Serikat Nelayan Tradisional (SNT), Kajidin, kepada Republika, Ahad (5/3).
Kajidin menjelaskan, rendahnya tingkat pendidikan para nelayan itu disebabkan rendahnya pula tingkat ekonomi para nelayan. Akibatnya, banyak anak-anak yang terpaksa melaut guna membantu ekonomi keluarga dibandingkan pergi sekolah.
Menurut Kajidin, kondisi itu diperparah dengan rendahnya kesadaran nelayan dan keluarganya akan pentingnya pendidikan. Mereka menilai, bekerja melaut sedari usia kecil lebih baik karena bisa menghasilkan uang dibandingkan sekolah yang justru harus mengeluarkan uang. ‘’Rendahnya kesadaran akan pentingnya pendidikan juga dipengaruhi sulitnya lapangan pekerjaan,’’ kata Kajidin.
Kajidin menerangkan, para nelayan melihat sejumlah lulusan SMA yang ada di lingkungan mereka saat ini sangat sulit mencari pekerjaan. Mereka kebanyakan hanya menjadi pekerja di cuci motor ataupun berjualan bakso. Penghasilan mereka pun lebih kecil dibandingkan lulusan SD yang menjadi nelayan ataupun anak buah kapal (ABK) di kapal-kapal besar.
Sejumlah lulusan SMA akhirnya ada yang terpaksa melaut karena tak bisa mendapat pekerjaan. Namun, karena tak biasa melaut, mereka tak memiliki kecakapan saat mencari ikan, seperti kecakapan membaca peta, rasi bintang, maupun membaca GPS. Bahkan, banyak juga yang mabuk laut. ‘’Mereka (lulusan SMA) akhirnya jadi bahan tertawaan teman-temannya (nelayan lulusan SD),’’ ujar Kajidin.
Kajidin mengungkapkan, dirinya selama ini gencar mendorong keluarga nelayan agar tetap menyekolahkan anak mereka. Namun, upayanya itu tak semudah membalikkan telapak tangan. ‘’Baru dua tahunan terakhir ini agak mending, banyak anak nelayan yang lulus SD melanjutkan ke SMP. Sebelum-sebelumnya sangat susah,’’ kata Kajidin.
Kabid Pemberdayaan Nelayan Kecil Dinas Perikanan dan Kelautan (Diskanla) Kabupaten Indramayu, Asep Suryana, saat dikonfirmasi, membenarkan mayoritas nelayan di Kabupaten Indramayu hanya lulusan SD. ‘’Kurang lebih 85 persen nelayan (Indramayu) hanya lulusan SD,’’ ujar Asep.