Ahad 05 Mar 2017 14:40 WIB

JAS Siapkan Antisipasi Lift Khusus Raja Salman

Raja Salman keluar dari pesawat di bawah pengawalan Brigadir Jenderal Abdul Aziz Al-Faghm, pengawal pribadinya. Raja Salman akan berlibur 4-9 Mafet 2017 di Bali.
Foto: Istimewa
Raja Salman keluar dari pesawat di bawah pengawalan Brigadir Jenderal Abdul Aziz Al-Faghm, pengawal pribadinya. Raja Salman akan berlibur 4-9 Mafet 2017 di Bali.

REPUBLIKA.CO.ID, KUTA -- PT Jasa Angkasa Semesta Tbk (JAS) menyiapkan sejumlah opsi untuk melayani Raja Salman salah satunya lift untuk turun dari pesawat. Penyiapan ini sebagai antisipasi jika elektrik eskalator milik kerajaan Arab Saudi kembali tidak berfungsi.

"Untuk VVIP kami siapkan rencana lain jika suatu alat tidak berfungsi. Kami harus siap melakukan antisipasi kapanpun itu," kata Deputi Direktur Operasional PT JAS Subiyono saat bertemu dengan awak media di Kuta, Kabupaten Badung, Ahad (5/3).

Di Bandara Ngurah Rai Bali terdapat satu unit lift atau "incapacitated passenger lift" (IPL), yang hanya akan digunakan untuk penumpang VIP berkebutuhan khusus sehingga jumlahnya tidak banyak. Menurut Subiyono di dalam lift tersebut dilengkapi dengan pendingin ruangan dan peralatan pendukung lain di dalamnya.

IPL itu sebelumnya menjadi "penyelamat" saat elektrik eskalator milik Kerajaan Arab Saudi macet ketika akan digunakan Raja Salman turun dari pesawat begitu tiba di Bali pada Sabtu (4/3). "Padahal beberapa jam sebelumnya sesuai prosedur, alat tersebut diujicoba dan bisa difungsikan tetapi ternyata saat raja tiba, elektrik eskalator itu tidak bisa diaktifkan," ucap dia.

General Manager PT JAS Area 2 di Denpasar Heri Lukmanto menambahkan, bahwa sepenuhnya tangga elektronik tersebut berada di bawah pengawasan Kerajaan Arab Saudi mulai dari teknisi, operator hingga pengamanan selama 24 jam.

Hingga saat ini belum diketahui penyebab macetnya tangga otomatis milik properti Kerajaan Arab Saudi tersebut karena setelah sang raja turun dari pesawat, tangga elektronik tersebut kembali berfungsi normal.

Selain peralatan, pihaknya juga akan mengantisipasi apabila muatan atau kargo yang dibawa rombongan Raja Salman bertambah saat akan kembali ke Arab Saudi. JAS menangani penerbangan Raja Salman dan rombongan yang dimulai sejak 16 Februari 2017 di Bali mulai dari kedatangan tim observasi, hingga kargo dengan muatan di antaranya dua unit mobil Mercedes S-600 dan satu tangga elektronik.

Bahkan pihaknya harus mendatangkan satu unit "Main Deck Loader" dari Jakarta yakni sebuah alat berkapasitas 32 ton yang digunakan untuk menurunkan tangga elektronik karena memiliki berat 15 ton.

otal keseluruhan kargo yang dibawa Raja Salman dan rombongan mencapai sekitar 145 ton termasuk logistik lain berupa televisi, gandum, minuman ringan hingga kursi yang dibawa langsung dari Arab Saudi

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement