Ahad 05 Mar 2017 12:10 WIB

Eskalator Raja Salman Berfungsi Saat Dites Pihak Kerajaan

Pesawat Raja Salman mendarat di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Sabtu (4/3) pukul 17.53 WITA
Foto: Istimewa
Pesawat Raja Salman mendarat di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Sabtu (4/3) pukul 17.53 WITA

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Humas PT Jasa Angkasa Semesta Martha Lory Fransisca mengatakan eskalator Raja Salman bin Abdulazis Al-Saud dari Arab Saudi masih berfungsi dengan baik ketika dites.

"Sebelumnya dites terlebih dahulu oleh pihak kerajaan dan berjalan, makanya saya juga kaget karena tidak bisa semua orang sembarang sentuh," kata Martha di Jakarta, Ahad (5/3).

Eskalator elektrik yang hendak digunakan Raja Salman bin Abdul Azis Al-Saud tiba-tiba tidak berfungsi saat tiba di Bandara Ngurah Rai, Denpasar, pada Sabtu malam (4/3). Martha mengatakan seluruh pemeriksaan dan tes eskalator elektrik tersebut dilakukan pihak kerajaan.

"Kami hanya menangani loading (menaikkan barang ke pesawat) dan unloading (menurunkan barang dari pesawat) saja, 100 persen bukan wewenang kami untuk melakukan pengecekan," katanya.

Dia menambahkan eskalator tersebut disimpan di area steril sejak didatangkan ke Denpasar. Martha juga mengatakan saat proses menurunkan eskalator pun tidak ada masalah.

Baca: Ketika Raja Salman Terkejut Disapa Pastor dalam Bahasa Arab

Saat ini pihak Kerajaan Arab Saudi tengah melakukan pengecekan penyebab rusaknya eskalator elektrik yang didatangkan langsung dari negaranya itu. "Soal penyebabnya kami tidak tahu," katanya.

Karena eskalator tersebut rusak, Raja Salman turun dengan menggunakan invalid passenger lift (IPL) milik PT JAS. Martha menuturkan biasanya IPL tersebut digunakan ketika keadaan darurat dan kebutuhan khusus.

"Jadi, intinya kami sudah memiliki rencana A, B dan C untuk berbagai situasi mendesak," katanya.

JAS dipercaya menangani seluruh kargo penerbangan Kerajaan Arab Saudi di Jakarta dan Bali. Khusus di Bali, rangkaian penerbangan kunjungan kenegaraan itu telah dimulai pada 16 Februari 2017.

Bentuk kedatangan tim observasi dan bermacam-macam kargo seperti dua unit Mercy S600 pada 17 Februari dan satu elektrik elevator pada 22 Februari. Sebanyak enam penerbangan yang ditangani JAS di Jakarta pada 1 Maret dan lima penerbangan pada 4 Maret di Denpasar mulai pukul 13.45 WITA-20.50 WITA. Salah satunya adalah penanganan penerbangan Raja Salman yang tiba pada 17.45 WITA.

Dua tangga penumpang berhasil ditempelkan dengan baik ke badan pesawat, sementara eskalator yang akan digunakan Raja Salman rusak.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement