Ahad 05 Mar 2017 09:51 WIB

Enam Tokoh Agama Sambut Raja Salman di Bali

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Bayu Hermawan
Raja Arab Saudi, Raja Salman bin Abdul Aziz Al Saud
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Raja Arab Saudi, Raja Salman bin Abdul Aziz Al Saud

REPUBLIKA.CO.ID, BADUNG -- Sebanyak enam tokoh agama menyambut kedatangan Raja Salman di Bali. Menteri Pariwisata Arief Yahya langsung menyambut kedatangan raja penjaga dua kota suci umat Muslim tersebut ditemani dengan enam tokoh agama di Indonesia, mulai dari Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI), ulama Islam, pendeta Protestan, pastor Katolik, biksu Budha, dan pendeta Konghucu.

"Ada kejadian unik di mana Raja Salman sempat berbincang sejenak dengan Pastor Katolik Romo Venus Dewantara dalam bahasa Arab," kata Arief di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Sabtu (5/3).

Arief mengatakan Raja Salman sempat heran dengan Romo Venus Dewantara yang fasih berbahasa Arab. Beliau ternyata pernah kuliah di Mesir. Suasana penyambutan petang itu menjadi akrab dan penuh hormat saat keduanya berbincang.

"Raja Salman sangat menghormati perbedaan," ucapnya.

Keakraban Sang Raja yang sempat diceritakan di akun resmi Instagram Kementerian Pariwisata tersebut disambut positif oleh netizen Indonesia. Mereka salut dengan suasana harmonis yang tercipta sore itu di Bandara Ngurah Rai.

"Karena bahasa bisa mempersatukan suku, agama, ras, dan antargolongan. Semoga Raja Salman juga belajar bahasa Timor nantinya. We proud of you, Romo Venus," tulis Rio Wogell.

"Intinya kita semua bersaudara, baik di dalam wilayah Indonesia, maupun di seluruh dunia. Wassalam," tulis Rafif Rizqullah.

Bali adalah Pulau Seribu Pura dengan penduduk mayoritas beragama Hindu. Islam adalah agama terbesar kedua yang dianut 13,37 persen penduduk Pulau Dewata.

Suasana toleransi yang kental antara Muslim dan Hindu di Bali salah satunya ditunjukkan dengan keberadaan Pondok Pesanten Bina Insani di Kabupaten Tabanan, Bali. Pesantren ini berdiri di tengah masyarakat Hindu.

Indonesia beruntung karena memiliki sejarah kemajemukan sangat panjang. Indonesia adalah rumah bagi kemajemukan di mana ada 1.300 etnik hidup di negara ini. Sebanyak 85 persen dari total jumlah penduduk di Indonesia beragama Islam dan merupakan negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement