Sabtu 04 Mar 2017 19:10 WIB

Mensos: Korban Banjir Garut Harus Bangkit

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menengok pengungsi banjir bandang Kabupaten Garut, Jawa Barat yang menetap di hunian sementara, Sabtu (4/3).
Foto: Dok: Kemensos
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menengok pengungsi banjir bandang Kabupaten Garut, Jawa Barat yang menetap di hunian sementara, Sabtu (4/3).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengharapkan seluruh korban bencana banjir bandang Sungai Cimanuk di Kabupaten Garut, Jawa Barat, harus segera bangkit menuju ke kehidupan yang lebih baik."Saya merasakan kesedihan, tapi kita harus segera bangkit," kata Khofifah saat meyerahkan bantuan sosial kepada para korban bencana alam dan masyarakat penerima Program Keluarga Harapan di Rumah Perlindungan Sosial Tresna Wedha, Kabupaten Garut, Sabtu (4/3).

Ia mengajak seluruh masyarakat Kabupaten Garut untuk segera bangkit dari duka banjir bandang yang terjadi 20 September 2016 lalu. Bencana alam, menurut dia, merupakan ujian dari Tuhan agar kehidupan manusia menjadi lebih baik dan kuat, sehingga harus mampu melewati cobaan tersebut.

"Banjir bandang adalah salah satu ujian dari Tuhan, jika kita bisa melewati ujian dengan lapang dada, Insya Allah kita akan semakin ditinggikan derajatnya dihadapan Allah," katanya.

Khofifah menyampaikan seluruh harta benda termasuk kehidupan manusia merupakan milik Sang Pencipta yang sewaktu-waktu akan diambil-Nya. "Suami saya juga meninggal, saya sedih, tapi saya sadar itu adalah milik Allah," katanya.

Ia menambahkan, seluruh korban bencana alam agar bersabar untuk menunggu upaya pemerintah melakukan penanggulangan seperti membangun tempat tinggal yang layak dan aman.

Pemerintah, lanjut dia, akan terus berupaya membangun kehidupan masyarakat agar lebih baik, dengan menyalurkan berbagai program bantuan. "Membangun tempat hunian yang aman dan nyaman, keamanan warga bisa terjamin, tidak berisiko," katanya.

Kementerian Sosial menyalurkan bantuan ke Kabupaten Garut senilai Rp 3,66 miliar untuk jaminan hidup korban banjir, dan pergerakan tanah, santunan korban meninggal dunia, dana stimulan pembangunan rumah sementara serta bantuan kebutuhan pokok. Para korban bencana banjir juga akan mendapatkan bantuan hunian tetap yang dipersiapkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PU-PR).

Selain itu, rencananya Kementerian Sosial juga akan memberi bantuan berupa isi perabotan rumah senilai Rp 3 juta per kepala keluarga.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement