Sabtu 04 Mar 2017 06:47 WIB

Ini Kesan Pemuka Agama Konghucu Usai Bertemu Raja Salman

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Dwi Murdaningsih
Seorang warga keturunan Tionghoa bersembahyang di Kelenteng Xian Ma Makassar. (Ilustrasi)
Foto: Antara
Seorang warga keturunan Tionghoa bersembahyang di Kelenteng Xian Ma Makassar. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Majelis Tinggi Agama Konghucu (Matakin) Uung Sendana mengapresiasi undangan Raja Salman kepada tokoh lintas agama. Ia berharap, pertemuan dapat menginspirasi tiap manusia untuk hidup berdampingan secara damai.

"Dapat memberikan inspirasi terhadap umat manusia untuk dapat hidup berdampingan," kata Uung kepada Republika.co.id, Jumat (3/3).

Ia menekankan, pelajaran penting yang dapat diambil yaitu sosok Raja Salman yang menegaskan kalau manusia itu sama. Selain itu, tentu ia berharap kedatangan Raja Salman dapat meningkatkan hubungan Indonesia dengan Arab Saudi dari banyak aspek.

Uung turut pula menyampaikan, beberapa tahun lalu umat Islam dan Konghucu sempat menghelat seminar internasional bersama. Ia merasa, itu telah menunjukkan kalau banyak kesamaan Islam dan Konghucu soal nilai-nilai kehidupan.

"Karenanya, kami percaya pertemuan ini membawa dampak besar," ujar Uung.

Selain itu, ia mengucapkan selamat berlibur kepada Raja Salman di Bali, dan menitipkan salam kepada masyarakat Arab Saudi. Tapi, ia mengaku salah satu kesan mendalam dari pertemuan tadi, saat Presiden Joko Widodo menjadi moderator.

"Jadi, beliau memanggil satu-persatu tokoh agama, disebutkan nama-namanya satu persatu, itu jadi kesan tersendiri," kata Uung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement