REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Raja Salman bin Abdul Aziz Al Saud melakukan pertemuan dengan 28 tokoh agama yang ada di Indonesia. Berbeda dengan pertemuan kemarin, kali ini semua perwakilan dari masing-masing agama dikumpulkan di Hotel Raffles bersama Presiden Joko Widodo.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, Raja Salman sangat senang dengan pertemuan yang dilakukan dengan seluruh tokoh agama di Indonesia.
Dia melihat bahwa keharmonisan yang digalang Pemerintah Indonesia mampu membuat negara ini minim konflik karena sistem perpolitkan tertata. Tak hanya itu, perekonomian pun bisa berjalan baik karena toleransi yang terjadi.
"Ini dikarenakan adanya stabilitas yang terjadi karena adanya toleransi dan harmoni antar agama," kata Retno menirukan ucapakan Raja Salman, Jumat (3/3).
Retno menjelaskan, Raja Salman juga menilai bahwa dialog komunikasi antar umat beragam yang bertoleran sangat penting untuk Indonesia. Hal ini juga penting bagi semua negara di dunia untuk terus memerangi radikalisme dan ekstremisme.
Kerajaan Arab saat ini juga konsen dalam memberikan dukungan untuk pelaksanaan dialog antara umat beragama. Salah satu yang dilakukan adalah dengan mendirikan lembaga swadaya masyarakat King Abdullah Bin Abdulaziz internationall Center of interreligious and Intercultural Dialoge (KAICIID), yang ada di Wina.
Dalam pertemuan ini, Retno menuturkan, Presiden memperkenalkan masing-masing perwakilan semua agama yang ada di Indonesia. Kehadiran para tokoh lintas agama ini mempresentasikan kemajemukan yang ada di Indonesia. Agama-agama yang ada di Indonesia yang mampu harmonis menjadi pilar bagi stabilisasi Indonesia
"Kemajemukan ini menjadi aset bagi bangsa Indonesia yang pada akhirnya memberikan kontribusi pada perdamaian," ujar Retno.
Baca juga, Pertemuan dengan Raja Salman Jadi Peluang Sinergi Zakat.