Kamis 02 Mar 2017 20:04 WIB

Sohibul: Pidato Raja Salman Cerminkan Komitmen Indonesia-Saudi

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Bilal Ramadhan
 Raja Arab Saudi Salman bin Abdul Aziz al-Saud (kiri) didampingi Ketua DPR RI Setya Novanto (kanan) menyampaikan pidatonya saat melakukan kunjungan di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (2/3).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Raja Arab Saudi Salman bin Abdul Aziz al-Saud (kiri) didampingi Ketua DPR RI Setya Novanto (kanan) menyampaikan pidatonya saat melakukan kunjungan di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (2/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Sohibul Iman menilai pidato sambutan Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulazis di Gedung DPR RI mencerminkan satu kesamaan komitmen antara Arab Saudi dan Indonesia, terkait upaya mewujudkan bangsa yang toleran. Menurutnya, dari pidato tersebut, Raja menekankan perlunya kerjasama untuk menghadapi tantangan dan ancaman dari dalam maupun luar secara global.

"Saya kira itu komitmennya sama dengan yang disampaikan Pak Novanto. Itu nilai universal lah ya," ujar Sohibul saat hadir dalam penyambutan Raja Salman di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (2/3).

Ia pun sependapat dengan perlunya komitmen kerjasama tersebut. Hal ini karena, dalam menghadapi sebuah tantangan dan ancaman diperlukan kemampuan pengelolaan konstelasi yang baik, dan ia menilai kerjasama dapat memudahkan pengelolaan tersebut.

"Tantangan itu pelaksanaan di lapangan tidak semudah seperti yang kita teorikan. Karena itu dibutuhkan kemampuan mengelola konstelasi sosial politik yang ada, untuk itu seluruh elemen masyarakat harus banyak berkomunikasi. Karena dengan itu sebetulnya kerumitan dari konstelasi sosial politik itu bisa diselesaikan," ujarnya.

Karena itu, Sohibul menilai komitmen tinggi dari pihak Kerajaan Arab Saudi tersebut harus menjadi pemicu Pemerintah Indonesia untuk dapat diimplementasikan dalam bentuk kerjasama dan peningkatan hubungan yang nyata bagi kedua negara. Mulai dari kerjasama di bidang keagamaan hingga perekonomian.

"Ya saya kira itu mencerminkan sebuah komitmen yang tinggi dan kita, Pak Jokowi dan bagi kita semua, itu menjadi sebuah trigger (pemicu) untuk benar-benar merealisasikan," katanya.

Adapun Raja Salman dalam pidato sambutannya mengungkap pentingnya koordinasi kedua negara untuk menghadapi tantangan global, khususnya bagi umat Islam terkait fenomena terorisme dan radikalisme. Tak hanya itu, sejumlah persoalan lain yakni berkaitan dengan intervensi negara asing ke urusan dalam negeri suatu negara juga perlu diseriusi.

"Ini mengharuskan kita koordinasi dalam melakukan berbagai upaya dan sikap yang dapat memberikan manfaat bagi kepentingan kita bersama serta keamanan dan perdamaian dunia," kata Raja Salman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement