Kamis 02 Mar 2017 17:45 WIB

Tingkatkan Daya Tampung Pasien, RS UGM Resmikan Dua Gedung Baru

Rep: Rizma Riyandi/ Red: Fernan Rahadi
Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM
Foto: rsa.ugm.ac.id
Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN – Rumah Sakit (RS) UGM akhirnya meresmikan dua gedung baru pada ulang tahun yang ke-5, Kamis (2/3). Gedung tersebut dibangun untuk meningkatkan daya tampung pasien rumah sakit yang terletak di Jalan Kabupaten, Mlati tersebut. 

Direktur Utama RS UGM, Arif Faisal menyampaikan dua bangunan yang dinamai Bima dan Parikesit itu merupakan gedung klaster. Di mana seluruh fasilitas rumah sakit dibangun secara terintegrasi pada satu gedung yang sama. Antara lain meliputi poliklinik, ruang rawat inap, rehabilitasi, dan sebagainya.

“Bima merupakan gedung klaster untuk penyakit dalam. Sedangkan Parikesit merupakan klaster anak,” kata Arif di Auditorium RS UGM. Menurutnya masing-masing gedung memiliki daya tampung untuk rawat inap sebanyak 70 kasur.

Sehingga saat ini kapasitas rawat inap RS UGM bertambah menjadi 250 tempat tidur. Arif berharap, keberadaan gedung baru dapat meningkatkan daya jangkau RS UGM untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, khususnya di Kabupaten Sleman.

Sebab selama ini, kunjungan ke RS UGM sendiri selalu meningkat dari tahun ke tahun. Bahkan pada 2016 kunjungan masyarakat untuk berobat ke RS UGM mencapai 117 ribu orang. Angka ini meningkat lebih dari 50 persen dari tahun sebelumnya.

Di sisi lain, lama waktu tinggal untuk rawat inap di RS UGM jauh lebih pendek dibandingkan rumah sakit lainnya. “Rata-rata long stay pasien bisa enam sampai sembilan hari. Tapi di sini hanya 3,2 hari,” kata Arif. 

Kondisi ini pun membuat fasilitas kesehatan di RS UGM lebih mudah diakses. Karena dengan begitu, angka penumpukkan pasien cenderung lebih rendah. Untuk pengembangan RS UGM yang lebih baik, Arif meminta agar semua stakeholder tetap mendukung institusinya.

Sementara itu, Rektor UGM, Dwikorita Karnawati mengapresiasi keberhasilan RS UGM dalam mengembangkan fasilitas dan pelayanan yang ada. Menurutnya, RS UGM telah melakukan sejumlah lompatan prestasi yang luar biasa.

“Dulu bangun ini hanya lima miliar. Sekarang asetnya sudah Rp 65 miliar. Ini bukti nyata lompatan prestasi dari sebuah rumah sakit,” katanya saat menghadiri perayaan HUT RS UGM. Bahkan menurutnya, riset-riset yang sudah dihasilkan RS UGM mampu memberi dampak positif bagi masyarakat.

Ia berharap, RS UGM dapat tetap berkontribusi bagi daerah sekitar dengan spirit sosioentrepreneur yang selama ini sudah digalakkan UGM. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement