REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Hujan deras yang mengguyur Kota Solo sejak Rabu (1/3) sore menyebkan air di sejumlah anak sungai Bengawan Solo meluap. Akibatnya sejumlah pemukiman warga terendam air banjir.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, hingga saat ini banjir masih menggenangi sejumlah pemukiman warga di Kelurahan Sewu, Jebres. Ketua Komunitas Siaga Bencana Berbasis Masyarakat Kelurahan Sewu, Budi Utomo menjelaskan ketinggian air terus mengalami peningkatan sejak kemarin malam. Pagi hari tadi, ketinggian air sempat mencapai pinggang orang dewasa.
"Banjir masih tinggi, kami sudah mengevakuasi warga ke lokasi aman," tutur Budi pada Kamis (2/3).
Dia menjelaskan beberapa pemukiman warga yang terdampak banjir di antaranya yakni kampung beton, kampung Sowijayan, dan kampung Putat. Terdapat sekitar 246 warga yang telah dievakuasi akibat pemukimannya terdampak banjir. Relawan berkoordinasi dengan BPBD Kota Solo serta Dinas terkait pun telah mendirikan dapur umum dan tenda darurat bagi korban banjir.
Sementara itu, hujan deras disertai angin lebat pun sempat mengakibatkan papan reklame raksasa yang terpasang di jalan Radjiman roboh pada Kemarin sore. Angin juga merobohkan pohon di sejumlah titik seperti di Jalan Slamet Riyadi, Jalan Hasanudin, Jalan Gatot Subroto dan Kampung Sewu.
Meski tak ada korban jiwa, sebuah mini bus mengalami rusak akibat tertimpa pohon yang roboh. Kepala Pelaksana Harian BPBD Kota Solo, Eko Prajudhy Noor Aly mengatakan kondisi dengan cuaca ekstrim masih akan terjadi hingga tiga bulan ke depan. Sebab itu dia meminta masyarakat agar selalu waspada.
"Sesuai perkiraan tiga bulan ke depan cuaca ekstrim masih akan terjadi, kami terus siagakan relawan piket setiap hari dan memantau pergerakan petugas di lapangan," tuturnya.