Rabu 01 Mar 2017 17:47 WIB

Kunjungan Raja Salman Bukan Hanya Kenegaraan, Tapi Kekeluargaan

Rep: Amri Amrullah/ Red: Ani Nursalikah
Raja Salman berjalan di bawah payung saat hujan deras di Istana Bogor, Rabu (1/3).
Foto: AP /Achmad Ibrahim, Pool
Raja Salman berjalan di bawah payung saat hujan deras di Istana Bogor, Rabu (1/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Pusat Kajian Timur Tengah Universitas Indonesia Abdul Muta'ali menilai kunjungan Raja Arab Saudi, Salman bin Abdul Aziz al-Saud ke Indonesia kali ini bukan hanya bersejarah tapi juga sangat spektakuler. Jumlah rombongannya mencapai 1.500 orang, dan lamanya lawatan sampai sembilan hari. Karena itu ia memandang kunjungan ini bukan sekedar momen kenegaraan semata.

"Kunjungan Raja Salman ke Indonesia bukan sekadar kunjungan kenegaraan tapi juga kekeluargaan," ujarnya kepada Republika.co.id, Rabu (1/3).

Sebelumnya, rombongan Raja Salman telah berkunjung ke Malaysia selama tiga hari mulai 26-28 Februari dengan 300 rombongan. Karena itu Muta'ali berharap besarnya rombongan yang dibawa mudah-mudahan membawa kerja sama yang semakin saling menguntungkan antara dua negara.

Baca: Puan Dipanggil Dua Kali oleh Raja Salman

"Mudah-mudahan menandakan besarnya investasi yang akan diwujudkan karena sinyalemen positif sudah terlihat, 10 nota kesepahaman sudah ditandatangani dan hal ini luar biasa," ucapnya.

Dalam sejarahnya, menurutnya, jarang sekali seorang Raja Saudi menandatangani kesepakatan di hari pertama. Artinya, persepsi Saudi kepada Indonesia sudah berubah. Indonesia dipandang sebagai mitra strategis.

"Mudah-mudahan pada poin ini akselasi masalah keumatan bisa mendapat perhatian," ujar Muta'ali.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement