Rabu 01 Mar 2017 09:04 WIB

40 Titik Rawan Longsor Baru Muncul di Prambanan

Rep: Rizma Riyandi/ Red: Bilal Ramadhan
Jalur rawan longsor.   (ilustrasi)
Foto: Antara/Ampelsa
Jalur rawan longsor. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN – Titik rawan longsor kembali ditemukan di wilayah perbukitan Prambanan. Kali ini ada 40 titik baru berpotensi longsor yang ditemukan oleh Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) Prambanan Bandung Bondowoso.

“Ini baru data awal berdasarkan penelitian kami lakukan di wilayah sampel, yaitu Bokoharjo, Gayamharjo, dan sebagian Sambirejo,” kata Ketua Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) Prambanan Bandung Bondowoso, Prawoto.

Maka itu, menurutnya data tersebut perlu diperdalam dengan meneliti seluruh desa di Kecamatan Prambanan. Adapun proses penelitian dan pendataan secara keseluruhan ditargetkan akan selesai sekitar satu sampai dua bulan ke depan.

Jika pendataan sudah selesai, FPRB akan melengkapi laporan potensi potensi longsor dengan foto dan titik koordinat lokasinya. Termasuk juga panduan mengenai bagaimana cara yang baik untuk menanggulangi longsor.

Masing-masing titik rawan longsor memiliki penanganan yang berbeda-beda. Di antaranya bisa dipasangi bronjong, pembangunan talut, atau ditanami pepohonan. Penelitian dan pendanaan titik rawan longsor ini pun dilakukan secara swadaya.

Sementara itu, Ketua Forum Komunikasi Komunitas Relawan (FKKRS) Sleman, Yoga Nugroho Utomo mengatakan, kondisi titik rawan longsor baru sudah cukup kritis. Padahal sebelumnya terdapat sekitar 20 titik longsor di Prambanan.

Jika dijumlahkan, saat ini ada lebih dari 60 titik longsor tersebar di Prambanan. Itu pun belum termasuk titik rawan longsor yang kondisinya belum kritis. “Salah satunya, longsor di Kali Nongkolor Gayamharjo yang sebelumnya tidak masuk peta potensi longsor,” kata Yoga.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman, Makwan mengatakan, sampai saat ini BPBD belum melakukan pemetaan baru terkait potensi longsor di wilayah Prambanan.

Meski begitu, BPBD sudah mengantongi data lama lokasi atau titik-titik potensi longsor di kawasan tersebut. Menurutnya, desa-desa di wilayah Prambanan hampir semuanya memiliki potensi bencana longsor.

“Di Bokoharjo, misalnya, dusun yang memiliki potensi bencana longsor seperti Dusun Dawung dan Cepit,” kata Makwan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement