Selasa 28 Feb 2017 17:10 WIB

Dubes Inggris: Sampah Plastik Laut Harus Diatasi Bersama

Seorang warga memilah sampah plastik yang menumpuk di bibir pantai Muara Angke, Jakarta Utara, Senin (30/1). Kondisi penumpukan sampah yang tak terkendali tersebut menyebabkant air laut menjadi tercemar yang berdampak buruk bagi lingkungan.
Foto: Antara
Seorang warga memilah sampah plastik yang menumpuk di bibir pantai Muara Angke, Jakarta Utara, Senin (30/1). Kondisi penumpukan sampah yang tak terkendali tersebut menyebabkant air laut menjadi tercemar yang berdampak buruk bagi lingkungan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Duta Besar Inggris untuk Indonesia Moazzam Malik mengatakan masalah kemaritiman sampah plastik di laut harus diatasi bersama melalui kerja sama berbagai pihak.

"Ini salah satu hal yang harus diatasi melalui kerja sama karena ini salah satu hal yang tidak bisa diatasi sendiri," ujar dia di Jakarta, Selasa (28/2).

Sampah plastik di laut, kata dia, menjadi risiko kesehatan berbagai negara karena mengganggu kualitas ikan untuk dikonsumsi.

Hal itu, menurut Dubes Moazzam, merupakan kekhawatiran besar ke depan dan bisa merusak stabilitas laut dan kemaritiman. "Itu akan mengganggu perikanan dan menjadi risiko semua warga dunia yang makan ikan yang terkontaminasi," ujar dia.

Ia mengatakan pertemuan di Bali pada pekan lalu yang membahas sampah plastik di laut merupakan diskusi untuk kerja sama ke depan.

Inggris, ujar dia, akan melihat pilihan cara untuk mendukung usaha pemerintah Indonesia untuk menjaga kebersihan lautnya. Selain itu, ia menilai Indonesia dapat mengembangkan potensi besar di bidang energi maritim.

Pemerintah Indonesia bertekad untuk mengurangi sampah plastik hingga 70 persen pada akhir 2025.

Indonesia bersama badan untuk lingkungan Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB), UNEP, telah memulai kampanye pembersihan sampah plastik lautan di Nusa Dua, Bali, Kamis (23/2).

Pemerintah berkomitmen menggelontorkan 1 miliar dolar AS pertahun merealisasikan program nasional Indonesia bebas sampah.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement