Selasa 28 Feb 2017 12:00 WIB

TNI: Bom Panci Bandung tak Pengaruhi Agenda Raja Salman

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Nur Aini
   Raja Arab Saudi Salman Bin Abdulaziz Al-Saud
Foto: EPA/Jose Huesca
Raja Arab Saudi Salman Bin Abdulaziz Al-Saud

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pangkostrad Letjen TNI Edy Rahmayadi menegaskan, insiden bom Bandung pada Senin (27/2) kemarin, tidak memengaruhi rangkaian kunjungan kenegaraan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud ke Indonesia. Namun, kata dia, pengamanan memang diperketat untuk mengantisipasi hal-hal tidak terduga.

"Yang sudah dipastikan kalau itu semua sudah kita antisipasi. ‎Perkara dugaan, itulah namanya kita waspada. Kewaspadaan itu diwujudkan dengan gelar ini," ujar Edy usai mengecek kesiapan pasukan pengamanan melalui apel gelar pasukan komando gabungan di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (28/2).

Menurut dia, hal sama juga tidak berlaku terkait Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Indian Ocean Rim Association (IORA) ke-20 tahun 2017 yang digelar pada 5 hingga 7 Maret mendatang. Edy menuturkan, ada sekitar 18 ribu personel yang disiagakan untuk dua kegiatan besar tersebut sebagai bentuk kewaspadaan. Para personel juga akan ditempatkan mulai dari ring satu, dua, dan tiga.

"Kewaspadaan diwujudkan dengan gelar ini, sampai saat ini tidak ada tambah-tambahan. Tapi yang sudah pasti yang bertugas langsung yang jumlahnya yang tadi (18.116 personel)," kata Edy.

Meskipun begitu, Edy menegaskan, seluruh pasukan, di luar jumlah tersebut akan bersiap siaga demi menjaga kelancaran rangkaian acara kenegaraan tersebut. "Tapi bukan yang berarti yang di belakang diam, tidak, mereka tetap stand by, kapan saja digerakkan, mereka siap gerak," kata Edy.

Adapun jumlah personel yang disiapkan untuk kunjungan kenegaraan antara lain sebanyak 5.384 personel gabungan TNI-Polri disiagakan dalam rangka operasi pengamanan VVIP kunjungan kenegaraan Raja Arab Saudi Salman bin Abdul Aziz ke Indonesia. Para personel akan mengamankan kunjungan Raja Salman mulai 1-9 Maret 2017 mendatang.

Para personel gabungan yang terdiri dari Koopspam 20 personel, Satgaspam VVIP 222 personel, Satgaspam Wilayah I 1.289 personel, Satgaspam WilayahII 515 personel dan Satgas Pam Wilayah III 3.308 personel akan menjaga sejumlah titik. Mereka akan berjaga dari Bandara Halim Perdanakusuma, kunjungan kenegaraan, ke Istiqlal hingga ke Bali.

Sementara untuk kegiatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Indian Ocean Rim Association (IORA) ke-20 2017 pada 5-7 Maret 2017 disiapkan sekitar 12 ribu personel gabungan. Mereka terdiri dari Kogabpam 400 personel, Kostrad 2.000 personel, Kosatgaspam TNI 550 personel, Kohanudnas 700 personel, Kodam Jaya 1.700 personel, Koarmabar 800 personel, Koopsau-l (Soetta) 650 personel, Koopsau-l (Halim) 400 personel, Kopassus 700 personel, Kormar 1.000 personel, Korpaskhas 700 personel, Kodam II/Swj 300 personel, Kodam III/Slw 400 personel, Satkomlek TNI 100 personel, dan Satgas lainnya 1.700 personel.

"IORA mulai 5 Maret mereka udah ada di sini, tanggal pelaksanannya tgl 6-7, 12 ribu untuk IORA, dari TNI dan Polri termasuk paspampres, mulai ring satu, dua, dan tiga," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement