Rabu 01 Mar 2017 06:05 WIB

Kementan Optimalkan 26 Taman Teknologi Pertanian

Pekerja memilah bibit cabai rawit di tempat persemaian di Kebonsari, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Selasa (31/1)
Foto: ANTARA FOTO
Pekerja memilah bibit cabai rawit di tempat persemaian di Kebonsari, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Selasa (31/1)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementerian Pertanian siap mengoptimalkan 26 Taman Teknologi Pertanian (TTP) untuk meningkatkan inovasi teknologi di daerah. Kepala Balitbangtan M. Syakir mengatakan upaya tersebut dilakukan untuk lebih menarik minat pemuda tani masuk di sektor pertanian yang pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan petani.

"Pada tahun ini kami akan menghentikan dulu pembangunan TTP baru untuk lebih mengoptimalkan TTP yang sudah dikembangkan," ujarnya pada saat penandatanganan Kerja sama Balitbangtan dengan Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi di Badan Litbang Pertanian, belum lama ini.

Penandatanganan naskah kerja sama tersebut dilakukan oleh Kabalitbangtan Kementan dengan Bupati Tanjung Jabung Timur Romi Hariyanto disaksikan Ketua DPRD Provinsi Jambi M. Aris. Syakir mengatakan TTP dibangun Kementerian Pertanian melalui Balitbangtan mulai 2015 sebanyak 16 unit, kemudian dilanjutkan pada 2016 sebanyak 10 unit, dari total yang ditargetkan sebanyak 100 unit hingga 2019.

"TTP merupakan salah satu upaya untuk mempercepat hilirisasi inovasi pertanian hingga ke daerah-daerah," katanya.

Pengembangan TTP, lanjutnya, dilakukan bekerja sama dengan daerah, namun atas usulan pemerintah daerah sementara Badan Litbang Pertanian sebagai pendamping baik teknologi maupun sumber daya manusia. Namun demikian, menurut dia, kerja sama dengan daerah hanya bersifat sementara atau selama tiga tahun untuk kemudian pengelolaannya diserahkan ke daerah setelah itu. Terkait anggaran untuk pembangunan TTP, Syakir menyatakan, besarannya sekitar Rp 7 miliar untuk tahun pertama, selanjutnya akan menurun pada tahun kedua maupun ketiga.

Sementara itu, Bupati Tanjung Jabung Timur Romi Hariyanto mengharapkan melalui kerja sama dengan Badan Litbang Pertanian tersebut keberadaan TTP di wilayahnya mampu meningkatkan kesejahtaraan petani. Untuk pengembangan TTP di wilayahnya, menurut dia, Pemkab telah menghibahkan lahan seluas 7 hektare di Kecamatan Geragai, Desa Kotabaru, yang nantinya akan diperluas hingga 25 hektare.

"TTP selesai pembangunannya pada 2016 dan sudah diresmikan serta dioperasionalkan," katanya.

Tanjung Jabung Timur merupakan kabupaten dengan potensi pengembangan integrasi sawit-sapi dan produk olahannya seperti pakan dari pelepah sawit, biopesrin, kompos, mikroorganisme lokal (Mol) dan biogas serta teknologi padi serta komoditas lain di lahan suboptimal. Luas perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Tanjung Jabung Timur sekitar 22.913 Ha dengan populasi sapi 11.876 ekor, yang mana Kecamatan Geragai memiliki populasi kelapa sawit tertinggi di kabupaten tersebut yakni 18.616 ha serta estimasi kemampuan memasok pakan ternak sapi per dua ekor per hektare atau setara 5.600 ekor dari luas areal di Tanjabtim. TTP Geragai juga mengakomodasi teknologi pengembangan sejumlah komoditas unggulan kabupaten tersebut seperti pinang dan kelapa dalam serta komoditas strategis padi, jagung dan bawang merah.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement