REPUBLIKA.CO.ID, JEMBER -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno mengatakan, pemerintah akan membangun dua pabrik gula baru di Jawa Timur dan Jawa Tengah. "Masing-masing pabrik memiliki kapasitas produksi 10 ribu ton per hari," kata Menteri Rini usai menghadiri acara Gerakan Kemandirian Pangan dan Sinergi BUMN di City Forest Kabupaten Jember, Jawa Timur, Senin (27/2).
Pihaknya sudah menjalin komunikasi dengan Gubernur Jawa Timur Soekarwo dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo terkait dengan rencana pembangunan pabrik gula baru tersebut. "Kami juga menawarkan kepada pihak investor, apabila mereka mau melakukan kerja sama dengan BUMN untuk pembangunan dua pabrik gula baru itu," katanya.
Selain penambahan pabrik gula baru, Menteri BUMN juga berusaha meningkatkan produksi pabrik gula yang sudah ada, seperti Pabrik Gula Djatiroto di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. "Kapasitas produksi PG Djatiroto diperbesar sampai 10 ribu ton tebu per hari atau ton cane per day (TCD) dengan pendanaan dari pihak BUMN sendiri," katanya.
Sementara, Ketua Dewan Pembina Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI), Arum Sabil mengatakan, peningkatan kapasitas terpasang PG Djatiroto dari 6.000 menjadi 10 ribu TCD merupakan kabar gembira bagi para petani. "Karena selama ini pabrik gula tersebut selalu kelebihan bahan baku sehingga banyak petani akhirnya menggiling tebunya keluar dari Lumajang yang tentunya radius tempuh bisa berdampak terhadap peningkatan biaya angkut," katanya.
Dengan peningkatan kapasitas terpasang PG Djatiroto itu diharapkan tebu petani bisa tergiling semua dan efisiensi pabrik gula bisa lebih bagus. Penambahan pabrik baru juga dapat membantu mewujudkan target swasembada gula pada tahun 2019 karena penambahan PG dan revitalisasi dapat menambah kapasitas produksi gula.
Berdasarkan data APTRI, jumlah pabrik gula di Indonesia sebanyak 62 unit baik yang di bawah BUMN maupun swasta. Dengan rencana penambahan pabrik gula baru, maka jumlah PG bertambah menjadi 64 unit.