Senin 27 Feb 2017 20:13 WIB

Paguyuban Transportasi Online Malang akan Patuhi Aturan Zonasi

Rep: Christiyaningsih/ Red: Nidia Zuraya
Kepala Dinas Perhubungan Kota Malang Kusnadi memimpin mediasi antara angkutan umum konvensional dan angkutan berbasis online, Senin (27/2).
Foto: Republika/Christiyaningsih
Kepala Dinas Perhubungan Kota Malang Kusnadi memimpin mediasi antara angkutan umum konvensional dan angkutan berbasis online, Senin (27/2).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Paguyuban Transportasi Online Malang (TOM) berjanji akan mematuhi aturan operasional berdasarkan zonasi yang diterbitkan hari ini (27/2). Sekretaris TOM, Athabik, mengatakan pihaknya akan mengikuti aturan zonasi sebagaimana hasil mediasi hari ini.

Ketentuan zonasi yang ditandatangani perwakilan angkutan umum di Kota Malang menyebut ada delapan wilayah terlarang bagi angkutan online. Angkutan berbasis online dilarang menaikkan atau menurunkan penumpang di mal, perhotelan, tempat hiburan, stasiun, terminal, rumah sakit, pasar, dan jalur yang dilalui angkutan kota.

"Sementara ini kita ikuti aturan yang sudah disepakati demi menjaga situasi tetap kondusif sambil menunggu keputusan selanjutnya," kata Athabik, Senin (27/2).

Pria yang sehari-hari mengoperasikan angkutan mobil berbasis online itu mengatakan pihaknya mematuhi aturan sekaligus demi melindungi driver-driver yang bernaung di bawah Paguyuban TOM. Menurutnya 40 persen pengemudi mobil online menggunakan mobil sewaan untuk mengangkut penumpang.

"Sudah sekitar sepekan kami tidak bisa jalan, kasihan mereka-mereka yang mobilnya sewa jadi tidak punya pemasukan," imbuh Athabik.

Saat ini Paguyuban TOM mewadahi sekitar 150 angkutan mobil online dan 2.500 ojek online. Ia pun menuntut Pemkot dan aparat kepolisian menjamin tidak ada intimidasi yang diterima para pengemudi angkutan online jika sedang beroperasi di jalan.

Di sisi lain ketua paguyuban angkot jurusan Arjosari-Borobudur-Gadang, Hadi Purwanto I Toger, mengatakan seluruh angkutan konvensional menyepakati aturan zonasi. Angkot juga akan memperbaiki pelayanan agar bisa bersaing dengan angkutan umum berbasis online.

"Kita akan kurangi frekuensi ngetem di jalan tapi kalau jalurnya panjang kami minta penumpang harap maklum kalau ada angkot ngetem karena mencari penumpang," kata Toger.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement