Senin 27 Feb 2017 15:33 WIB

Harga Bawang Merah di Indramayu Merangkak Naik

Pekerja mengupas bawang merah di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Ahad (28/8). (Republika/Wihdan)
Foto: Republika/ Wihdan
Pekerja mengupas bawang merah di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Ahad (28/8). (Republika/Wihdan)

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU – Harga bawang merah di pasar tradisional di Kabupaten Indramayu merangkak naik. Hal itu menyusul berkuranganya pasokan bawang merah dari petani.

 

Berdasarkan pantauan Republika di Pasar Baru Indramayu, Senin (27/2), harga bawang merah mencapai Rp 48 ribu per kg. Harga itu mengalami kenaikan dari sebelumnya yang hanya Rp 32 ribu per kg. "Mulai naik sejak seminggu terakhir ini,’’ ujar seorang pedagang sayur di pasar tersebut, Anah.

 

Anah menjelaskan, berdasarkan informasi dari pengepul, naiknya harga bawang merah akibat gagal panen yang dialami para petani. Hal itu menyusul tingginya intensitas hujan. Bahkan, di sentra bawang merah di Brebes, lahan tanaman bawang merah terkena banjir.

 

Selain itu, tak sedikit petani bawang merah yang mengalihkan budidayanya pada tanaman lain. Hal tersebut dikarenakan kerugian yang kerap mereka alami selama menanam bawang merah. Akibatnya, pasokan bawang merah dari petani menjadi berkurang.

 

Sementara itu, seorang pedagang masakan di Kecamatan/Kabupaten Indramayu, Wati, mengeluhkan naiknya harga bawang merah. Pasalnya, bawang merah merupakan bumbu utama yang harus ada dalam setiap masakannya.‘’Kalau bawang merahnya dikurangi, masakan jadi kurang sedap,’’ tutur Wati.

 

Wati mengaku, untuk saat ini, dia lebih memilih untuk mengurangi keuntungannya asalkan tetap mempertahankan cita rasa masakannya. Namun, jika harga bawang merah terus mengalami kenaikan, dia terpaksa akan menaikkan harga masakannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement