Senin 27 Feb 2017 07:56 WIB

Republika Gelar Rembuk Bersama Atasi Ketimpangan Sosial Ekonomi

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Dwi Murdaningsih
Kapitalisme ciptakan kesenjangan (ilustrasi)
Kapitalisme ciptakan kesenjangan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Harian Republika menggelar diskusi dengan tema 'Solusi Atasi Ketimpangan Sosial dan Ekonomi' di Bank Indonesia Jakarta, Selasa (28/2). Wakil Pemimpin Redaksi Republika, Nur Hasan Murtiaji menjelaskan acara rembuk tersebut untuk mempertegas, ketimpangan ekonomi merupakan masalah serius yang harus diatasi dengan baik dan tepat.

"Pemerintah tidak bisa bergerak sendiri dalam mengatasi kesenjangan yang terjadi, tapi memerlukan kerja sama yang baik dengan komponen masyarakat lainnya," kata dia, Senin (27/2).

Ia menyebut, acara rembuk bersama Kementerian Sosial itu berupaya mencari akar masalah ketimpangan dan menemukan solusinya untuk bisa direalisisakan dalam beragam program aksi. Selain itu, diharapkan rembuk bersama dapat meringankan peran pihak kementerian atau lembaga terkait dengan pengentasan kemiskinan.

Hasan menyebut, faktor ekonomi hanya salah satu dari yang mendasari adanya kesenjangan. Kendati demikian, ia melanjutkan, faktor ekonomi saat ini menjadi hal yang penting untuk dientaskan kesenjangannya. Ia meyakini, tidak adanya kesenjangan ekonomi, menjadi pembuka bagi terentaskannya kesenjangan di bidang lain.

Rembuk bersama menghadirkan Menteri Sosial Khififah Indar Parawangsa sebagai pembicara kunci. Hasan menuturkan, Kementerian Sosial menjadi salah satu ujung tombak dalam mengeksekusi program-program pengentasan kemiskinan. Ia meyakini, keikutsertaan Mensos bisa menjadi ajang strategis pemerintah untuk menyampaikan rencana-rencana dan aksi-aksi dalam mengatasi masalah ketimpangan itu.

"Dengan ikut sertanya Mensos akan mengungkap apa saja yang sudah dilakukan dalam pengentasan kemiskinan, dan juga apa kendala dan tantangannya untuk sama-sama dicari solusinya," ujar dia.

Pemimpin redaksi Republika Irfan Junaidi dan Direktur Eksekutif Departenen Kebijakan Sistem Pembayaran BI Eni V Panggabean akan menjadi pembicara dalam rembuk bersama itu. Diskusi ini juga menghadirkan sejumlah penelis, yakni Wali Kota Bandung Mochamad Ridwan Kamil, Direktur Departemen Sistem Pembayaran BI Pungky Purnomo Wibowo, Domper Dhuafa Muhammad Sabeth Abilawa, dan Ekonom UI Lana Soelistianingsih.

Hasan menyebut, Wali Kota Bandung diharapkan dapat memberi pembelajaran atas upaya pengentasan kesenjangan yang sudah dilakukan. Diharapkan, pemaparan yang disampaikan Wali Kota Bandung dapat menginspirasi daerah lainnya.

"Rembuk ini kita lakukan juga untuk memberikan keyakinan pada rakyat, mereka tidak sendiri. Pemerintah serta lembaga filantropi sangat peduli atas masalah ketimpangan ini untuk sama-sama kita carikan jalan keluarnya," kata Hasan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement