Ahad 26 Feb 2017 13:04 WIB

Kunjungan Raja Salman Diyakini Bakal Berimbas pada Pariwisata Indonesia

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Winda Destiana Putri
Raja Salman
Foto: EPA/LINTAO ZHANG/POOL
Raja Salman

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Alsaud pada awal Maret nanti dijadwalkan akan berkunjung ke Indonesia. Raja Salman membawa rombongan yang jumlahnya ribuan orang.

Agenda kunjungan Raja Salman pun tak hanya untuk urusan kenegaraan. Raja berjuluk Penjaga Dua Kota Suci itu juga akan berlibur di Bali. Kabar tentang liburan Raja Salman ke Bali membuat Menteri Pariwisata Arief Yahya ikut senang. Menurut dia, liburan Raja Salman Arab Saudi ke Bali sangat bagus bagi pariwisata Indonesia.

Arief menyebut liburan Raja Salman di Bali semakin memperkuat citra pariwisata di Pulau Dewata ataupun Indonesia. "Raja Arab Saudi bisa menjadi endorser yang istimewa, seorang raja, pemimpin dan panutan negara, orang nomor satu yang semua perilakunya akan diikuti oleh rakyatnya," ujar Arief, Jumat (24/2).

Menteri asal Banyuwangi, Jawa Timur itu mengatakan liburan Raja Salman di Bali pasti akan menjadi perhatian dunia, terutama negara-negara Arab. Apalagi Indonesia memang membidik negara-negara Arab sebagai pasar pariwisata. Dia menyebut sebagai tokoh dunia, kehadiran Raja Salman itu sudah pasti akan diliput oleh media internasional, termasuk media di Arab. "Ini akan memiliki media value yang tinggi dengan indirect impact yang sangat besar bagi pariwisata Indonesia," kata dia.

Mantan Direktur Utama Telkom Indonesia itu mengatakan donesia mempunyai konsep wisata halal. Pasar terbesar wisata halala dalah Arab dan Timur Tengah. Dalam setahun, kata Arief, jumlah outbound travellers dari Timur Tengah lebih dari 100 juta wisman. Karenanya liburan Raja Salman bersama rombongan yang mencapai 1.500 orang termasuk para pangeran Kerajaan Arab Saudi juga bisa menjadi ajang promoso bagi pariwisata Bali dan daerah lain. "Mereka berpotensi untuk datang kembali  ke Bali and Beyond. Destinasi wisata halal seperti Lombok, Aceh dan Sumbar bisa berpromosi di Bali," kata dia.

Lebih lanjut Arief mengatakan wisman asal Arab selama ini dikenal paling royal dalam membelanjakan uang saat berwisata. Mereka suka berbelanja dan menginap di hotel berbintang. Dalam data Kemenpar, rata-rata setiap wisman asal Arab membelanjakan uangnya hingga 1.800 dolar AS. "Rata-rata dunia, UNWTO (Organisasi PBB untuk Dunia Pariwisata, red) itu hanya USD 1.200," ujar Arief.

Selain itu, wisman asal Arab Saudi juga dikenal punya periode tinggal (lenght of stay) saat berwisata paling lama. "Biasanya di musim haji, musim panas, mereka berlibur dengan keluarga berombongan besar seperti Raja Salman ini," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement