Ahad 26 Feb 2017 01:07 WIB

Ini Penjelasan Ketua DPR Soal Persiapan Khusus Kedatangan Raja Salman

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Israr Itah
Ketua DPR Setya Novanto (kanan) memantau persiapan kedatangan Raja Arab Saudi, Raja Salman bin Abdul Aziz di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Sabtu (25/2). Novanto memastikan kesiapan parlemen menyambut Raja Salman sudah 80 persen.
Foto: Rivan Awal/Antara
Ketua DPR Setya Novanto (kanan) memantau persiapan kedatangan Raja Arab Saudi, Raja Salman bin Abdul Aziz di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Sabtu (25/2). Novanto memastikan kesiapan parlemen menyambut Raja Salman sudah 80 persen.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah persiapan terus digeber pemerintah dan DPR dalam menyambut kedatangan Raja Arab Saudi Salman bin Abdul Aziz ke Indonesia pada 1 Maret. Termasuk sejumlah penyediaan fasilitas khusus untuk kunjungan pertama kali sang raja ke Indonesia.

Ketua DPR Setya Novanto mengungkapkan, sebenarnya tidak ada permintaan khusus dari Raja Salman terkait kedatangannya ke Indonesia. Menurutnya, persiapan khusus ini dilakukan Indonesia sebagai bentuk penghormatan kepada Raja Salman selaku tamu negara.

"Bukan permintaan khusus tapi kan Presiden kita kalau ke negara lain kita sesuaikan dengan kondisi semua. Nah, begitu juga raja mau ke sini kita lihat kan keadaan beliau, tentu harus kita sesuaikan," kata Novanto di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Sabtu (25/2).

Karena itu, persiapan menjelang kedatangan menyesuaikan dengan kondisi kesehatan Raja Salman yang sudah berusia lanjut tersebut. Yang pasti, kata Novanto, sejumlah persiapan ini guna memastikan kenyamanan bagi Raja Salman di Indonesia.

"Misalnya jalan kita sesuaikan, keadaan duduk kita sesuaikan, supaya semuanya itu nyaman, dengan nyaman itu pasti punya pemikiran-pemikiran yang memberikan sesuatu untuk Indonesia," kata Novanto.

Adapun hari ini, Novanto memantau persiapan penyambutan Raja Salman di DPR yang rencananya diagendakan pada 2 Maret. Sejauh ini, kata dia, persiapan sudah sampai 80 persen, dan selesai pada Selasa (28/2). 

Selain itu, Novanto mengungkap tim protokoler kerajaan, pemerintah dan kesekjenan telah merumuskan proses penyambutan Raja Salman dengan sedemikian rupa.

"Bagaimana di dalam penerimaan raja ini kita buat merupakan satu sejarah kembali 47 tahun lalu. Inilah kita persiapkan sebaik mungkin dengan suasana yang memberikan kesan suatu negara yg betul-betul negara Islam," kata Ketua Umum Golkar tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement