REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat memilih untuk tidak cuti kampanye untuk Pilkada DKI Jakarta putaran kedua. Djarot beralasan tak ingin pelayanan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terhadap warganya terganggu.
"Karena ingat Maret itu salah satu puncak musim penghujan. Ini baru pemanasan. Dengan cara seperti ini kita tahu cara penanggulangannya bagaimana, untuk menghadapi puncak musim penghujan di Maret nanti," katanya di Sungai Semongol, Kalideres, Jakarta Barat, Kamis (23/2).
Djarot akan menanyakan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia untuk melihat dasar dan alasan seorang pejawat harus mengambil cuti kampanye di pilkada putaran kedua.
"Saya ingat bahwa saat 2012 Pak Foke enggak pakai kampanye hanya debat saja. Enggak pakai penajaman visi dan misi. Coba tanyakan KPU pusat. Tapi prinsipnya kami serahkan ke KPU," ujarnya.
Djarot kemudian mendengar informasi bahwa KPU RI sudah berkordinasi dengan KPU DKI Jakarta. "Sekarang katanya bola (keputusan) ada di KPU pusat," katanya.