Kamis 23 Feb 2017 15:54 WIB

Muhammadiyah: Pendidikan Solusi Kesenjangan Budaya

Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir memberikan arahan saat Seminar Pendidikan pada Tanwir Muhammadiyah di Islamic Center Ambon, Maluku, Kamis (23/2)
Foto: Republika/ Wihdan Hidayat
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir memberikan arahan saat Seminar Pendidikan pada Tanwir Muhammadiyah di Islamic Center Ambon, Maluku, Kamis (23/2)

REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Dunia pendidikan bisa menjadi solusi kesenjangan budaya yang sedang terjadi di masyarakat. Khususnya, generasi muda dengan perkembangan orientasinya menggerus nilai-nilai rohani, moral, dan sosial.

Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir mengatakan, perspektif kebudayaan dan agama saat ini semakin kering. Kata dia, perspektif agama menjadi kering karena telah bernuansa kekuasaan, sehingga agama saat ini lebih menjadi kontestasi dan kehilangan rohnya. "Dunia pendidikan bisa menjadi solusi dari kesenjangan budaya," katanya dalam Seminar Akselerasi Mutu Pendidikan di Indonesia Bagian Timur, di Ambon, Kamis (23/2).

Menurut Haedar, berbeda dengan generasi sebelumnya, generasi baru yang lahir dengan lingkungan yang lebih baik, berkembang seiring perkembangan zaman dan mempunyai orientasi materi yang jauh lebih tinggi melampaui batas-batas nilai rohani. Kesenjangan budaya antara generasi masa kini dengan yang sebelumnya, akan berimbas pada masalah ekonomi, politik, dan sosial, sehingga menjadi tantangan untuk mengoptimal pembangunan bangsa secara menyeluruh. "Saya yakin gojang-ganjing yang terjadi di negeri ini adalah karena orang sudah kehilangan keadabannya," ujarnya.

Haedar menyatakan, gerus media sosial yang begitu deras dan bebas dalam berujar, bersikap dan bertindak, turut mempengaruhi dan membawa perubahan pada peradaban publik. Penggunaan media sosial dengan tidak semestinya berdampak pada semakin lunturnya nilai-nilai moral, sosial dan adab yang seharusnya tetap dijunjung tinggi.

Karena itu, mengutip ujaran Khalifah Ali bin Abi Thalib, "Didiklah anakmu karena dia tidak lahir dari generasimu". Seharusnya dunia pendidikan menjadi corong utama dalam mentransformasikan nilai-nilai peradaban yang semakin tergerus di dalam masyarakat dewasa ini.

"Dunia pendidikan harus dapat mentransformasikan nilai-nilai agama dan kebudayaan yang semakin tergerus ini. Pendidikan Indonesia Timur harus mampu terlibat secara aktif dalam memperbaiki peradaban bangsa ini," kata Haedar.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement