Kamis 23 Feb 2017 14:21 WIB

Densus 88 Pulangkan Ibu dan Empat Anak yang akan ke Suriah

Rep: Kabul Astuti/ Red: Esthi Maharani
ISIS
Foto: Reuters
ISIS

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Detasemen Khusus (Densus) Anti Teror 88 menyerahkan ibu dan empat anak yang akan berangkat ke Suriah lewat Turki ke Polsek Bantargebang, Kota Bekasi pada Selasa (21/2) pukul 15.30 sore.

Kedatangan ibu dan empat anak yang akan menyeberang ke Suriah melalui Turki ini diterima Kapolsek Bantargebang didampingi Kanit Intel & Panit II Intel, disaksikan oleh Anggota Densus 88 dan petugas Dinas Sosial. Mereka ditangkap pada Januari 2017 di Turki dan dibawa ke Kantor Polisi Turki sebelum akhirnya dideportasi ke Indonesia.

Kasubag Humas Polres Metro Bekasi Kota, Kompol Erna Ruswing Andari mengatakan, ibu rumah tangga ini berinisial NW (37 tahun), warga Perumahan Dukuh Jamrud, Mustikajaya, Kota Bekasi. Ia pernah bekerja di sebuah perusahaan sebagai dokumen staf. NW dipulangkan bersama empat anaknya, Farel (10 tahun), Syafira (8), Zufar (3), dan Azam (2).

"Pelaku awalnya tinggal bersama dengan suami dan anak-anaknya serta orang tuanya. Pelaku awalnya tidak ada niat untuk berangkat ke Suriah, namun karena suaminya yang sudah lebih dulu berangkat akhirnya pelaku memutuskan untuk berangkat ke Suriah melalui Turki," kata Erna Ruswing Andari, Rabu (22/1).

Selama menikah, NW mengaku perilaku suaminya normal tidak ada gejala apapun. Namun, setelah dua tahun terakhir suaminya mulai tertarik dengan hal-hal yang mengarah ke ISIS. Suaminya kemudian mengajak pelaku pergi ke Suriah, namun pelaku tidak mau bahkan selalu mengingatkan suaminya meski tidak pernah didengarkan.

Sang suami kemudian berangkat ke Suriah sendirian pada Agustus 2015 tanpa sepengetahuan pelaku. Keluarga NW dan orang tua suaminya marah karena laki-laki itu tega meninggalkan istri dan keempat anaknya. Pelaku tidak bisa berbuat banyak, hanya bersedih dan mengurus keempat anaknya sendirian.

Pada April 2016 pelaku bersama keempat anaknya memutuskan berangkat menuju Suriah tanpa sepengetahuan orang tuanya. Setiba di Turki, barulah NW memberikan kabar bahwa dia bersama keempat anaknya sudah berada di Turki untuk bertemu dengan suaminya.

Kepada petugas, NW mengaku menjual perhiasan dan sebagian tabungan yang selama ini disimpannya untuk membiayai keberangkatan ke Turki. Ia berangkat bersama empat anaknya dengan membawa uang Rp 50 juta.

Setiba di Turki, ibu empat anak ini dipandu oleh suaminya melalui telepon. "Pelaku tinggal di sebuah apartemen dengan harga sewa sebesar 500 sampai 800 lira. Selama berada di Turki pelaku hanya menunggu kabar dari suaminya dan tidak kemana-mana," kata Erna.

Setelah beberapa bulan berada di Turki, NW belum juga mendapat kabar dari suaminya untuk segera ke Suriah. Pada Januari 2017, ibu dan empat anak ini digerebek oleh polisi dan dibawa ke kantor polisi Turki untuk dikembalikan ke Indonesia.

"Tujuan pelaku berangkat ke Suriah karena ingin bertemu dengan suaminya dan ingin tinggal bersama suaminya karena pelaku sangat sayang dan cinta kepada suaminya," imbuh Erna.

Ibu dan keempat anaknya kemudian diserahkan kepada pihak keluarga. NW menyatakan ingin kembali ke rumah dan berkumpul dengan orang tuanya, serta ingin menyekolahkan anak-anaknya. Ia tidak mau kembali ke Turki dan ingin bekerja di Indonesia seperti sediakala.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement