REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Intensitas hujan tinggi selama beberapa hari terakhir telah mengakibatkan tak kurang dari 14 komplek permukiman di Kota Bekasi terendam banjir. Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan meninjau lokasi banjir di RW 03 Kelurahan Kalibaru, Kecamatan Medansatria, Kota Bekasi, Jawa Barat, pada Rabu (22/2) sore.
Ahmad Heryawan yang akrab disapa Aher tiba di lokasi bersama rombongan BPBD Jawa Barat dan Wakil Wali Kota Bekasi, Ahmad Syaikhu. Menurut Aher, banjir yang menggenangi wilayah Kota Bekasi disebabkan tingginya curah hujan selama beberapa hari berturut-turut dan kenaikan debit sungai dari hulu.
"Ini aliran sungainya kan dari hulu di Bogor, ditambah curah hujan di kawasan Bekasi tinggi. Ada curah hujan tinggi di kawasan hulu, debit sungai bertambah dan membesar bertemu dengan curah hujan di Bekasi jadi lama surutnya," kata Aher.
Aher mengatakan, Pemerintah Kota Bekasi sudah berusaha melakukan antisipasi dan mitigasi bencana untuk menyelesaikan persoalan rawan banjir. Dia menyebut sinergitas penanganan banjir harus optimal, baik dari Pemkot Bekasi maupun Pemprov Jawa Barat.
Khusus di Rawabambu, Kelurahan Kalibaru ini, Aher mengatakan secara topografi permukiman warga berada di bawah permukaan sungai. Solusi untuk mengatasinya ialah penyedotan air lewat pompa-pompa. Hal itu bisa dilakukan apabila sungai sudah mulai surut.
Ke depan, ia merencanakan dibangun kolam retensi. "Mungkin yang lebih efektif lagi ke depan dibangun folder atau kolam retensi. Katanya sudah ada lahannya tinggal digali, penggaliannya butuh Rp 5 miliar per hektar. Semoga pemkot bisa menganggarkan tahun depan, dan pemprov bisa membantu," kata Aher.
Gubernur Jabar menyatakan, pemerintah provinsi Jawa Barat akan membantu membiayai pembuatan kolam retensi di wilayah rawan banjir. Di samping sejumlah upaya konkrit, seperti penghijauan di kawasan hulu dan meminimalkan pembangunan rumah di bawah permukaan sungai.
Data dari Kelurahan Kalibaru, tercatat ada 4 RW yang terkena banjir imbas luapan Kali Alam, yakni RW 3, RW 4, RW 5 dan RW 6. Puluhan warga masih mengungsi di aula kelurahan sejak Senin (20/2) kemarin. Di beberapa titik, ketinggian air sudah mulai berangsur surut.
"Di RW 3 dari 555 KK, terdapat 11 KK atau 45 warga dari Senin (20/2) kemarin hingga sekarang masih mengungsi di aula kelurahan," kata Camat Medansatria, Taufiqurrahman. Selain merendam permukiman warga, banjir juga menggenangi sekolah dan puskesmas sehingga aktivitas pelayanan terganggu.