Rabu 22 Feb 2017 23:18 WIB

Wali Kota Tangerang: Biopori Bisa Cegah Banjir

Rep: Singgih Wiryono/ Red: Bilal Ramadhan
Jl alam raya, komplek Ciledug indah 1, kelurahan kedurenan kecamatan karang tegah, Kota Tangerang. Ketinggian banjir mencapai 40cm, Rabu (22/2).
Foto: Republika/Singgih Wiryono
Jl alam raya, komplek Ciledug indah 1, kelurahan kedurenan kecamatan karang tegah, Kota Tangerang. Ketinggian banjir mencapai 40cm, Rabu (22/2).

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Wali Kota Arief R. Wismansyah mengimbau kepada masyarakat Kota Tangerang untuk ikut menjaga kelestarian lingkungan melului pembangunan biopori maupun bioretensi guna meminimalisir dampak banjir sebagai akibat dari meningkatnya curah hujan yang tinggi.

Hal tersebut disampaikan Arief di sela-sela kunjungannya ke lokasi banjir di daerah Petir Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang, Rabu (22/2). “Kita juga berharap masyarakat bisa berpartisipasi bikin biopori bikin bioporetensi, terus jangan buang sampah di saluran air. Curah hujannya tinggi kalau salurannya banyak sampah jadinya mampet kan,” ujarnya.

Menanggapi keluhan warga yang berada di Kebun Besar, ia menjelaskan bahwa drainase di wilayah tersebut sudah dibangun sejak tahun 2016 dengan lebar berkisar antara 1-2 meter. “Drainasenya kan sudah dibikin tahun kemarin sekarang persoalannya kan di-crossing. Dan kemarin RW-nya sendiri juga mengakui baru ngusulin di Musrembang tahun ini artinya baru masuk," jelasnya.

Sementara itu terkait penanganan banjir dan genangan di wilayah Petir dan sekitarnya, Arief juga langsung memerintahkan kepada Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kota Tangerang untuk melakukan penanggulan sementara di Kali Angke sepanjang kurang lebih 4 KM sebelum kemudian ditanggul permanen yang saat ini masih terkendala pembebasan lahan.

“Ini buat kepentingan masyarakat, jangan sampai mereka menjadi korban hanya karena adanya pihak lain yang tidak mau dibebaskan lahannya,” tegasnya.

Lebih lanjut, Arief menyampaikan permintaan maafnya kepada warga Kota Tangerang yang masih terkena dampak banjir, meskipun frekuensi waktu surut air relatif lebih singkat. Dari informasi Humas Kota Tangerang, kondisi genangan yang terjadi di beberapa wilayah di Kota Tangerang sejak Selasa kemarin sudah mulai berangsur surut.

Masyarakat terlihat mulai beraktifitas dan membersihkan rumah tinggalnya di beberapa lokasi yang terkena dampak banjir. Pemkot Tangerang juga telah menyalurkan mie instan sebanyak 569 dus, air mineral 690 dus, kornet 462 dus, minyak goreng 187 dus, susu balita 149 dus, serta 150 paket alat kebersihan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement