Rabu 22 Feb 2017 20:46 WIB

Kemenkominfo Dorong Satu Pengguna Hanya Miliki Satu Identitas di Internet

Rep: Ratna Puspita/ Red: Angga Indrawan
Ilustrasi Media Sosial
Foto: pixabay
Ilustrasi Media Sosial

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mendorong pemberlakuan satu identitas di internet. Dengan demikian, seorang pengguna hanya boleh memiliki satu identitas untuk semua akun pribadinya. Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kemenkominfo Samuel Abrijani Pengerapan mengatakan internet seharusnya diperlukan serupa realitas dunia nyata.

"Di dunia nyata, setiap orang hanya boleh memiliki satu identitas," kata dia di Jakarta, Rabu (22/2).

Karena itu, Samuel menyatakan setiap pengguna di internet seharusnya hanya menggunakan satu identitas pada semua akun pribadinya. "Ini ke depan internet akan seperti ini. Negara-negara lain juga arahnya ke satu identitas," kata dia.

Samuel menyatakan identitas tunggal ini bukan berarti setiap orang atau pengguna tidak boleh memiliki lebih dari satu akun. Setiap orang boleh memiliki akun lebih dari satu, hanya saja data yang didaftarkan sama seperti aslinya.

"Dulu, saya punya tiga akun media sosial, sekarang hanya punya dua akun. Akun itu untuk kepentingan berbeda, satu akun pribadi dan satu organisasi. Tapi yang saya gunakan itu datanya sama. Yang harus satu adalah data pribadi yang digunakan," kata dia.

Manfaat penerapan identitas tunggal ini seperti meminimalisir konten negatif dan kejahatan di internet. Sekarang ini, ada orang-orang yang membuat akun dengan identitas palsu untuk mengelabui. "Di sisi lain, kami juga meningkatkan literasi digital," kata dia.

Samuel menjelaskan sekarang ini banyak orang yang belum terpedaya oleh akun-akun di media sosial. Jika literasi digital meningkat maka publik tidak akan percaya lagi terhadap akun-akun yang menggunakan identitas palsu atau anonim.

Kemenkominfo juga sudah membahas persoalan ini dengan perwakilan dari dua laman berjaringan sosial terbesar, yaitu Twitter dan Facebook. Sebenarnya, semua media sosial sudah melakukan verifikasi akun dan data diri orang yang ingin mengakses aplikasi lewat email atau nomor handphone.

“Kita sama-sama akan berjuang membuat layanan internet lebih safe, secure, dan trusted,” kata Samuel.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement