Selasa 21 Feb 2017 11:39 WIB

PGP dan Villa Nusa Indah Mulai Tergenang Banjir

Rep: Kabul Astuti/ Red: Winda Destiana Putri
Seorang warga mencari ikan dengan jalan ketika terjadi banjir di Kompleks IKIP Jati Bening, Bekasi, Senin (20/2).
Foto: Antara/Saptono
Seorang warga mencari ikan dengan jalan ketika terjadi banjir di Kompleks IKIP Jati Bening, Bekasi, Senin (20/2).

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Curah hujan yang tinggi selama beberapa hari terakhir membuat banjir rata merendam berbagai titik di Kota Bekasi, Jawa Barat. Puluhan permukiman dan ruas jalan, khususnya di wilayah Jatiasih, Jakasampurna, Kranji, Medansatria, dan Bekasi Utara, terendam banjir.

Dari laporan warga yang dikumpulkan Republika, Pondok Gede Permai (PGP) RT 01/08 di dalam rumah banjir semata kaki, PGP RT 06 RW 10 air masuk ke dalam rumah, Pondok Mitra Lestari (PML) Jalan Utama Blok D1 banjir 50 sentimeter, Perum Villa Nusa Indah bervariasi sampai 50 sentimeter, kemudian Pondok Surya Mandala dalam rumah banjir setinggi paha orang dewasa.

Baca juga: Banjir Masih Genangi 14 Komplek Perumahan di Kota Bekasi

"Pondok Gede Permai (PGP) Jalan Nusa Indah 14 air sudah masuk dalam rumah, lumayan dalem," ujar Jumadi, warga setempat, kepada Republika, Selasa (21/2). Di Perum Pondok Gede Permai RT 5/10, depan rumah juga banjir sampai 30 sentimeter.

Warga setempat, Ardyana Sari, mengatakan, banjir juga sudah mengancam Perumahan Villa Nusa Indah Bojongkulur, yang posisinya bersebelahan dengan Pondok Gede Permai (PGP). Menurut dia, pintu-pintu air di wilayah dusun 6 terdapat di blok S, Y, V, sejak pagi sudah dikondisikan buka.

Baca juga: Ketinggian Banjir 1,5 Meter, 110 KK di Harapan Mulya Bekasi Dievakuasi

Lanjut dia, untuk blok W RW 21 terjadi banjir lokal karena saluran sekunder menuju saluran primer tidak memadai untuk menampung debit air hujan yang tinggi. Saluran sekunder di blok W tidak menuju blok S, tetapi menuju saluran primer di jalan utama Vila Nusa Indah.

"Di seberang RT 5 RW 22 Vila Nusa Indah 2 tebing longsor setinggi 10 meter longsor dengan serumpun bambu. Jadi menambah tingginya tanah di dasar sungai dan pohon bambu melintang di tengah sungai," imbuh warga Villa Nusa Indah 2, Verry Surya (41 tahun).

Baca juga: Akibat Banjir, Warga Bekasi Ini Habiskan Waktu Empat Jam ke Senayan

Informasi dari Komunitas Peduli Cileungsi Cikeas (KP2C), sempat terjadi kenaikan tinggi muka air di hulu Kali Cileungsi Kabupaten Bogor pagi tadi. Pukul 10.40 WIB, sudah ada penurunan tinggi muka air, meski statusnya masih tetap Siaga 3.

Data tinggi muka air terakhir di hulu Cileungsi adalah 190 sentimeter per pukul 10.40 WIB, turun dari 200 sentimeter per pukul 08.20 WIB. Di hulu Cikeas posisi terakhir 208 centimeter pada pukul 10.00 WIB. Adapun, batas normal Cileungsi 100 cm dan Cikeas 200 cm.

Baca juga: Rumah Warga 5 RW di Harapan Mulya Bekasi Terendam Banjir

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement