Selasa 21 Feb 2017 06:42 WIB

Ketinggian Air Katulampa Siaga Empat Banjir untuk Jakarta

Suasana di sekitar bantaran Sungai Ciliwung kawasan Manggarai, Jakarta (Ilustrasi)
Foto: Antara/Aprillio Akbar
Suasana di sekitar bantaran Sungai Ciliwung kawasan Manggarai, Jakarta (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Ketinggian muka air Sungai Ciliwung di Bendung Katulampa, Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa pagi (21/2), bertahan siaga empat banjir atau diposisi 50 centimeter. "Pukul 05.00 WIB tinggi muka air di Bendung Katulampa bertahan 50 cm, atau siaga empat banjir untuk wilayah Jakarta," kata Kepala Penjaga harian Bendung Katulampa, Andi Sudirman.

Menurut Andi, selama tiga hari terakhir ini, ketinggian muka air Sungai Ciliwung di Bendung Katulampa berstatus siaga empat banjir atau bertahan 50 cm. Kondisi ini seiring dengan hujan gerimis yang mengguyur kawasan Puncak. Dari tanggal 19 Februari 2017 ketinggian permukaan air di Bendung Katulampa bertahan 50 cm, situasi di kawasan Puncak mendung tipis sampai pukul 21.00 WIB. Kondisi tersebut terus bertahan keesokan harinya.

Senin (20/2) pagi, pukul 05.00 WIB tinggi muka air Sungai Ciliwung di bendung masih bertahan 50 cm. Hujan gerimis tipis masih mengguyur kawasan Puncak selama seharian. Hingga pukul 21.00 WIB terjadi kenaikan muka air mencapai 60 cm.

Selasa dinihari, terjadi penurunan tinggi muka air bertahan di tingkat 50 cm. Hingga Selasa pagi, pemukaan air masih bertahan siaga empat banjir.

"Kami terus menginformasikan kenaikan permukaan air di Bendung Katulampa kepada BPSDM Pemprov Jawa Barat dan juga Pusdatin Kebencanaan BPBD Provinsi DKI Jakarta," katanya.

Menurut Andi, selama Februari merupakan puncak musim hujan, wilayah Bogor akan diguyur hujan dengan intensitas ringan, sedang hingga lebat. Sehingga akan berdampak naiknya pemukaan air Sungai Ciliwung yang datang dari kawasan Puncak. "Kami terus mengimbau masyarakat yang tinggal di bantaran Ciliwung untuk mewaspadai kenaikan muka air secara tiba-tiba, sehingga dapat diantisipasi agar tidak terjadi korban jiwa," katanya.

Andi mengatakan, selama puncak musim hujan pihaknya memberlakukan pengawasan 24 jam melibatkan enam petugas penjaga pintu air yang secara bergiliran melakukan pemantauan dan pelaporan tinggi muka air setiap jam-nya, dan setiap ada kenaikan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement