Selasa 21 Feb 2017 02:33 WIB

Satgas: Pesisir Riau Rawan Kebakaran Hutan

kebakaran hutan (ilustrasi)
Foto: Rony Muharrman/Antara
kebakaran hutan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Komandan Satuan Tugas Siaga Darurat Penanggulangan Kabut Asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) Riau Brigadir Jenderal TNI Nurendi mengatakan bahwa wilayah pesisir provinsi tersebut rawan terbakar.

"Kondisi sekarang di pesisir sulit diprediksi. Saat wilayah lain hujan di sana kering dan rawan terbakar. Makanya jadi perhatian khusus," kata Nurendi usai Rapat Koordinasi Penanggulangan Karhutla 2017 di Pekanbaru, Senin (20/2).

Nurendi mencontohkan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Pekanbaru mendeteksi titik-titik api di Kecamatan Tanah Putih, Rokan Hilir dengan luas kebakaran mencapai 20 hektare pada Senin (20/2).

Selain di Rokan Hilir, kebakaran juga terpantau di Kabupaten Siak.

Kedua wilayah tersebut dikategorikan sebagai pesisir Riau, bersama dengan Bengkalis, Meranti dan Dumai.

Menurut dia, kebakaran di Rokan Hilir dan Siak merupakan contoh bahwa wilayah pesisir Riau perlu perhatian khusus untuk terus diantisipasi Satgas Penanggulangan Karhutla.

Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Pekanbaru Slamet Riyadi mengatakan saat ini curah hujan di Riau, terutama bagian pesisir cenderung menurun.

"Sesuai prediksi indeks kekeringan, secara umum Februari ini musim kemarau terutama untuk daerah pesisir," jelasnya.

Dia menjelaskan kemarau akan diprediksi akan terjadi hingga pertenghan Maret mendatang. Sementara memasuki pertengan bulan Maret, cuaca akan kembali memasuki musim hujan dengan puncaknya pada April.

"Lalu pada Mei hingga September mendatang akan kembali masuk musim kemarau. Ini yang perlu diwaspadai karena kemarau akan cukup panjang," urainya.

Seluas 20 hektare lahan gambut di Kecamatan Tanah Putih, Rokan Hilir dilaporkan terbakar pada Senin.

"Informasi yang kita peroleh, lokasi tersebut sudah terbakar selama empat hari," kata Sekretaris Manggala Agni Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Riau Ihsan Abdillah.

Ihsan menduga bahwa lahan gambut itu sengaja dibakar. "Dari udara sangat jelas terlihat adanya kanal-kanal yang sengaja memisahkan antara lahan kosong dan lahan yang telah ditanam sawit. Kami yakin itu sengaja dibakar," urainya.

Sementara itu, untuk upaya pemadaman, Ihsan mengatakan masih mengandalkan tim darat yang saat ini telah berada di lokasi titik api. "Tim darat telah berada di lokasi titik api. Untuk pengeboman air lokasi tersebut terlalu jauh, jadi kita mengandalkan tim darat untuk mengendalikan api," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement