Senin 20 Feb 2017 21:08 WIB

'Potensi Perpecahan Menguat Akibat Media Sosial'

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Esthi Maharani
Media sosial
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Media sosial

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Anggota MPR RI Adang Sudrajat mengatakan saat ini Indonesia banyak diuji oleh gejolak-gejolak yang berpotensi memicu perpecahan bangsa. Menurut dia, potensi perpecahan bangsa tersebut semakin menguat sejak dimulainya era media sosial.

Diskusi yang berlangsung via gawai ini dapat menambah wawasan, menguatkan logika, dan bersifat positif. Namun di sisi lain, jika tidak diantisipasi dengan baik, maka dapat memicu perpecahan bangsa. Oleh karena itu, dia melihat perlu sebuah imunitas pemikiran di masyarakat, agar tetap menjaga kerukunan sesuai semangat sosialisasi MPR.

 

“Saya mengajak kepada seluruh masyarakat melalui sarana sosialisasi MPR ini untuk dapat memahami dan mengimplementasi empat pilar berbangsa dan bernegara pada kehidupan bermasyarakat. Karena keutuhan pemahaman yang menyeluruh dan berkelanjutan akan mampu mewujudkan visi dan misi Indonesia sebagai negara yang maju, kuat dan bermartabat,” ujarnya, Senin (20/2).

Adang mengatakan sosialisasi MPR berfungsi untuk memperkokoh ideologi negara yang ada di masyarakat. "Kami ingin sosialisasi ini selain menjadi sarana transfer ilmu dan regulasi pemerintahan pusat langsung kepada mayarakat tanpa perantara, juga sebagai sarana pengokohan pemikiran masyarakat terhadap rasa nasionalisme yang kuat terhadap bangsa dan negara,” kata dia.

 

Adapun mengenai sosialisasi MPR itu berupa Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara, Bineka Tunggal Ika, UUD NRI 1945 sebagai Konstitusi Negara dan Ketetapan MPR, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)

 

“Dengan adanya sosialisasi yang terus menerus oleh anggota MPR, ini akan semakin mendekatkan antara masyarakat dengan penyelenggara negara,” kata wakil rakyat dari daerah pemilihan Jawa Barat II ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement