Senin 20 Feb 2017 16:52 WIB

Said Aqil Ingatkan Dakwah Lembut Sebagai Ciri Khas NU

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Angga Indrawan
Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj.
Foto: Rakhmawaty La'lang/Republika
Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj mengingatkan, dakwah itu memiliki sifat mengajak. Maka itu, ia menekankan, LD PBNU sebagai corong dakwah NU harus bisa menjaga ciri khas dari NU tersebut setiap kali berdakwah.

"Ciri NU itu lembut, mengajak, mari kita sampaikan agama secara subtantif, kembali ke nilai-nilai universal dan menggunakan wisdom (kearifan)," kata Said saat memberi sambutan di Rakernas LD PBNU, Senin (20/2).

Ia menegaskan, disegani orang tidak harus dengan cara melakukan dakwah yang keras, karena perkataan dan sikap justru menentukan bagaimana orang menilai. Menurut Said, banyak kiai-kiai NU sejak dulu yang malah tidak bisa berpidato, tapi begitu disegani.

Dakwah NU, lanjut Said, telah tecermin dari Walisongo, yang cuma membutuhkan waktu 50 tahun saja untuk mampu menebarkan Islam ke seluruh Nusantara. Bahkan, kesembilan wali mampu menghilangkan kedikdayaan kerajaan-kerajaan yang dulu ada tanpa kekerasan.

"Itu yang harus ditiru, mari jadikan budaya sebagai infrastruktur dakwah dan fondasi Islam," ujar Said.

Said menambahkan, salah satu misi penting NU mempertahankan dan mendakwahkan Islam dengan logika dan secara subyektif, sehingga bisa diterima semua golongan. Menurut Said, itu semua membutuhkan khasanah ilmiah dan kecerdasan yang canggih.

"Jadi, mari kita tingkatkan semangat dakwah kita," kata Said. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement