Senin 20 Feb 2017 10:53 WIB

Beras Banyuwangi Aman Hingga 17 Bulan

Bupati banyuwangi Abdullah Azwar Anas
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Bupati banyuwangi Abdullah Azwar Anas

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUWANGI -- Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas memastikan stok beras di daerahnya masih melimpah. Cadangan itu aman untuk memenuhi kebutuhan hingga 17 bulan ke depan.

"Stok pangan kita cukup. Saya sudah cek di dua gudang Bulog, beras yang ada saat ini jumlahnya 30 ribu ton, cukup untuk memenuhi kebutuhan beras sampai 17 bulan ke depan. Kita bersyukur tiap tahun surplus beras hingga ratusan ribu ton, sehingga bisa dijual ke daerah lain, dan sekarang sebagian sudah produksi beras dengan kualitas sangat bagus dan ada juga beras organik," katanya di Banyuwangi, Jawa Timur, Senin (20/2).

Anas mengatakan, ketersediaan bahan pangan yang cukup akan menjaga stabilitas harga pangan. Kondisi itu dinilainya juga berpengaruh pada terjaganya inflasi daerah. Meskipun saat ini jumlah stok pangan mencukupi, perlu dilakukan langkah antisipatif untuk menjaga stabilitas harga pangan.

"Saat ini pemerintah daerah bersama Bulog tengah menyiapkan instrumen untuk menjaga stabilitas harga pangan. Salah satu caranya dengan mendirikan rumah pangan kita (RPK) melalui badan usaha milik desa (Bumdes)," ujar Anas.

Saat ini sudah ada 14 Bumdes di Banyuwangi yang menjalin sinergi dengan Bulog untuk penyediaan bahan pokok. Warga desa bisa mendapatkan sejumlah komoditas yang dipasok oleh Bulog dengan harga lebih murah, seperti minyak goreng, gula, dan tepung terigu.

"Keuntungan bersinergi ini banyak. Pertama, Bumdes mendapatkan sumber penghasilan, juga memutus mata rantai jalur distribusi bahan pokok karena langsung dari Bulog sehingga masyarakat konsumen bisa mendapatkan harga murah dan ketersediaan bahan pokok di masyarakat juga terjaga. Dengan begitu ke depannya akan tercipta stabilisasi harga," ujar Anas.

Selain menjaga stabilitas harga, Anas juga berharap Bulog bisa menyerap beras petani dengan maksimal. Agar banyak petani yang mau menjual berasnya ke Bulog dan tidak lagi terjerat oleh tengkulak.

 

 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement