REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN –- Kementerian Kesehatan membutuhkan sekitar 900 hingga seribu dokter spesialis untuk menyukseskan program pemerataan pelayanan kesehatan. Program ini disebut akan mulai dilaksanakan pada 2017. Menteri Kesehatan Nila F Moeloek mengatakan, pada tahun ini, program tersebut masih diperuntukkan untuk beberapa spesialis.
"Masih untuk lima spesialis, yakni bedah, anak, penyakit dalam, kebidanan, dan anastesi. Untuk kebutuhan dokternya sekitar 900-1.000 orang. Utamanya, di daerah-daerah non ibukota provinsi," kata Nila, Sabtu (18/2).
Nila mengatakan, untuk memenuhi kebutuhan tersebut, pihaknya telah menyediakan program pembiayaan tugas belajar kepada para dokter yang ingin mengambil spesialis. Untuk mendapatkan program ini, dokter tersebut harus memenuhi sejumlah syarat. Salah satunya, yakni sudah bekerja melayani masyarakat minimal dua tahun.
"Program ini sebenarnya sudah lama. Tahun ini pun banyak yang akan selesai untuk kemudian nanti kita tempatkan," ujar dia.
Terkait penempatan dokter spesialis tersebut, Nila mengatakan, akan didasarkan pada kebutuhan daerah. Kementerian Kesehatan akan menyalurkan tenaga dokter spesialis berdasarkan kebutuhan yang disampaikan pemerintah daerah.
"Kita juga lihat fasilitas yang dimiliki daerah tujuan. Jadi mereka bisa melayani secara maksimal di daerah itu," kata Nila.