Jumat 17 Feb 2017 22:08 WIB

ICMI Minta Umat Islam Kedepankan Persatuan

Pilkada (ilustrasi)
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Pilkada (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), Priyo Budi Santoso, meminta agar umat Islam tetap mengedepankan persatuan dan kesatuan bangsa. ICMI meminta umat tak terpecah dalam menyikapi hasil Pilkada 2017 serentak di beberapa tempat di Indonesia.

"Tetap kedepankan asas politik yang santun, jujur dan bermartabat karena itulah akhlak umat Islam," kata Priyo di Jakarta melalui siaran pers, Jumat (17/2)

Apa pun hasilnya Pilkada, harus diterima dengan lapang dada oleh semua pihak baik passangan calon yang masuk putaran 2 maupun yang tersingkir termasuk juga para pendukungnya, tambahnya. Dia menekankan, dalam mendulang suara dari putaran berikutnya, harus dilakukan dengan cara-cara simpatik, demokratis dan elegan.

"Yang harus dipahami dalam setiap kompetisi, akan selalu ada pihak yang kalah dan menang. Jadi jangan terlalu berlebihan menyikapi hasil Pilkada ini, terlebih dengan sikap yang bisa mengancam persatuan bangsa," tegasnya.

Priyo berharap, persaingan di dalam Pilkada serentak 2017 ini jangan sampai mengganggu kerukunan antarumat beragama dan antaretnis yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia sebagai bangsa yang majemuk. "Agar proses Pilkada tetap jujur, maka kita semua punya kewajiban untuk mengawal dan mengawasi jalannya Pilkada agar berjalan bersih dan bebas dari money politic dan kecurangan," katanya.

Menurut dia, jika memang ditemukan indikasi adanya kecurangan oleh pihak mana pun maka silakan dilaporkan kepada pihak yang berwenang seperti KPU dan Bawaslu agar ditindaklanjuti. Tentu saja, laporan itu harus disertakan dengan bukti-bukti kuat yang bisa dipertanggungjawabkan.

"Jangan bertindak sendiri, apalagi sampai mengeluarkan ujaran kebencian (hate speech) dan melakukan tindakan yang berpotensi memecah belah masyarakat termasuk umat beragama di Tanah Air. Karena itu, saya meminta sekali lagi, umat Islam bisa menjadi model percontohan pelaksanaan demokrasi yang bermartabat," kata Priyo.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement