REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK TENGAH -- Wakil Ketua DPD RI Dapil NTB Farouk Muhammad mengatakan Provinsi NTB terutama Pulau Lombok memiliki modal utama dalam menarik minat wisatawan lewat keindahan alam yang dimiliki. Namun, hal itu belumlah cukup dalam membujuk para wisatawan terutama para turis asing.
"Kita (NTB) memang punya modal yakni alam, tapi enggak ada artinya kalau tidak bisa 'menjual' apalagi untuk level internasional," ujar dia saat acara Festival Pesona Bau Nyale di Pantai Seger, Mandalika, Lombok Tengah, Kamis (16/2) malam.
Dia menambahkan, keindahan alam yang dimiliki Lombok seakan tidak ada artinya jika tak dibarengi dengan pengembangan non alami.
Pria asal Bima, NTB, itu menilai keputusan pemerintah menunjuk PT Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) sebagai BUMN yang mengelola kawasan ekonomi khusus (KEK) Mandalika merupakan langkah tepat.
Dia berharap, ITDC bisa melakukan upaya maksimal dalam mempercantik kawasan Mandalika agar semakin diminati wisatawan.
Ia juga mengaku terus menagih janji Presiden Jokowi yang akan mengucurkan dana sebesar Rp 1,8 triliun untuk KEK Mandalika pada April 2015 untuk membangun seluruh infrastruktur dasar.
"Tapi APBN untuk ini tidak keluar-keluar, saya sudah lima kali rapat di DPD dan dijanjikan (KEK Mandalika) akan 'dikeroyok' BUMN," lanjut dia.
Ia juga berharap event Festival Pesona Bau Nyale dapat semakin meningkatkan kunjungan wisatawan. Namun, ia mendorong agar hal ini diikuti juga dengan pengembangan infrastruktur.
"Kalau tidak diikuti pembangunan infrastruktur, saya khawatir (wisata di Pantai Selatan Lombok) tidak akan 'menjual'. DPD akan mendorong kerja sama dengan dunia internasional tentang Mandalika," katanya menambahkan.