Kamis 16 Feb 2017 17:24 WIB

Banjir Bukit Duri Sisakan Lumpur Tebal

Rep: Ahmad Islamy Jamil/ Red: Teguh Firmansyah
Warga mendorong sepeda motor melintasi banjir akibat air luapan Sungai Ciliwung, Bukit Duri, Jakarta, Kamis (16/2).
Foto: Republika/Prayogi
Warga mendorong sepeda motor melintasi banjir akibat air luapan Sungai Ciliwung, Bukit Duri, Jakarta, Kamis (16/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banjir setinggi paha hingga pinggang orang dewasa yang merendam kawasan Bukit Duri sejak Kamis (16/2) pukul 01.00 dini hari WIB, menyebabkan aktivitas masyarakat di sana menjadi terganggu selama berjam-jam. Puluhan petugas dari berbagai instansi pun dikerahkan guna mengatasi bencana di lokasi tersebut.

Berdasarkan pantauan, banjir di Bukit Duri baru benar-benar surut pada pukul 14.00 WIB. Beberapa mobil pompa milik Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (PKP) Provinsi DKI-- yang sebelumnya dipakai untuk menyedot genangan air di kawasan itu--sekarang tak lagi tampak keberadaannya.

Tak hanya itu, mobil pompa milik Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi DKI yang dari pagi tadi digunakan untuk menyedot banjir di SMAN 8 Jakarta, Bukit Duri, kini juga sudah meninggalkan lokasi.

Meski banjir telah surut, lumpur tebal tampak masih menutupi beberapa ruas jalan di Bukit Duri hingga pukul 16.00 WIB. Tak pelak, puluhan petugas penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU) setempat pun tampak kewalahan membersihkan sisa-sisa endapan tersebut.

"Tadinya kami mau meminjam pompa mobil damkar (pemadam kebakaran) untuk menyemprot lumpur-lumpur ini dari jalanan. Eh, enggak tahunya itu mobil sudah pergi duluan," ujar salah seorang petugas PPSU Bukit Duri, Ismoyo, kepada Republika.co.id, Kamis (16/2).

Camat Tebet Mahludin menuturkan, Kelurahan Bukit Duri sampai hari ini memang belum lagi memiliki fasilitas pompa permanen. Karenanya, setiap kali banjir melanda kawasan itu, instansinya harus mengandalkan bantuan mobil pompa dari instansi lain, seperti Dinas PKP atau Dinas PU DKI.

Baca Juga: Banjir Setinggi 70 CM, Djarot: Ini Bukan Banjir, Tapi Tergenang.

Di Kecamatan Tebet, kata dia, yang sudah punya pompa permanen baru Kelurahan Kebon Baru saja. Di kelurahan itu, ada enam pompa yang ditempatkan di beberapa titik dekat Sungai Ciliwung. "Sementara, di Bukit Duri belum tersedia pompa permanen, karena proses normalisasi sungai di kelurahan ini masih belum selesai," kata Mahludin menjelaskan.

Menurut dia, fasilitas pompa permanen memang hanya disediakan untuk kawasan-kawasan pinggir sungai yang sudah dinormalisasi saja. "Dan Kebon Baru termasuk di antaranya," ucap pria itu.

Mahludin mengungkapkan, ada puluhan petugas dan aparat yang dilibatkan dalam penanganan banjir di Bukit Duri kali ini. Mereka berasal dari TNI, Polri, Satuan Polisi Pamong Praja t(Satpol PP), Dinas PU, Dinas PKP, serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement