REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- BPBD Kabupaten Karawang mengklaim banjir yang melanda kawasan ini semakin meluas. Awalnya, banjir ini menggenangi Desa Karang Ligar, Kecamatan Teluk Jambe Barat. Namun, sekarang meluas ke dua desa tetangganya dan ke kecamatan lainnya. Totalnya, hingga saat ini ada lima desa yang tergenang banjir.
Sekertaris BPBD Kabupaten Karawang, Supriatna, mengatakan, ada lima desa yang tergenang banjir. Yaitu, Desa Karang Ligar, Mekar Mulya dan Parung sari di Kecamatan Teluk Jambe Barat. Serta, Desa Rengasdengklok Utara dan Rengasdengklok Selatan di Kecamatan Rengasdengklok. Tapi, dari lima desa ini kondisi terparah terjadi di Desa Karang Ligar.
"Ketinggian air di Karang Ligar hingga hari ini antara satu meter hingga 1,5 meter," ujar Supriatna, kepada Republika, Kamis (16/2).
Sedangkan di Desa Mekar Mulya, baru tiga rumah yang dilaporkan tergenang banjir. Adapun di Rengasdengklok, banjir sudah masuk ke rumah warga. Namun, kondisinya tak memprihatinkan seperti di Karang Ligar.
Kalau di Karang Ligar, saat ini warga sudah banyak yang mengungsi. Tenda pengungsian di sebar di beberapa titik. Salah satunya, di Balai Desa Karang Ligar. Serta, kampung yang belum tergenang banjir.
Banjir Karang Ligar ini, akibat meluapnya Sungai Cibeet. Akan tetapi, pihaknya menerima laporan bahwa pada pukul 12.00 WIB tadi siang, volume Sungai Cibeet menurun. Jadi, ada kemungkinan banjir Karang Ligar bisa menyusut.
Meski demikian, lanjut Supriatna, pihaknya tetap waspada pada saat ini. Pasalnya, berdasarkan prakiraan BMKG curah hujan akan terus tinggi hingga Maret mendatang. Karenanya, status bencana untuk Karawang belum dicabut. "Kita juga sudah menyiapkan logistik bantuan untuk para korban bencana," ujarnya.
Selain banjir, sambung Supriatna, selama Februari ini ada bencana lain yang mengintai warga. Yaitu, gerakan tanah (longsor), kebakaran, serta angin ribut. Gerakan tanah terparah terjadi di Desa Sukaharja, Kecamatan Teluk Jambe Timur. Ada 17 rumah, 21 KK dan 68 jiwa yang terdampak gerakan tanah tersebut.
"Karena itu, kita tetap waspada terhadap segala sesuatu yang bisa menyebabkan bencana," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Desa Parung Sari, Kecamatan Teluk Jambe Barat, Pardi, mengatakan, saat ini wilayahnya sudah terdampak banjir akibat luapan Cibeet. Dampak dari luapan Cibeet ini, jalan penghubung antar desa tergerus air. Sehingga, jalan tersebut tak bisa dilalui kendaraan.
"Jalan yang tergerusnya diperkirakan sejauh satu kilometer. Kini, jalan itu sulit dilalui kendaraan," ujar Pardi.