Kamis 16 Feb 2017 08:02 WIB

Kemenkes Imbau Masyarakat Jaga Kesehatan Selama Puncak Musim Hujan

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Hazliansyah
Awan hitam menyelimuti kawasan bagian barat Jakarta, Kamis (11/2). Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi puncak musim hujan hingga pertengahan bulan Februari.
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Awan hitam menyelimuti kawasan bagian barat Jakarta, Kamis (11/2). Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi puncak musim hujan hingga pertengahan bulan Februari.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) meminta masyarakat mewaspadai potensi penyakit selama puncak musim hujan.

"Bila stamina menurun, akan rentan terkena penyakit. Penyakit yang biasa muncul diantaranya diare, leptospirosis, dan penyakit kulit," kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI, Oscar Primadi dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Rabu (15/2).

Ia menyebut, akibat curah hujan yang tinggi, beberapa wilayah di Indonesia dilanda banjir. Berdasarkan data pantauan bencana banjir dari Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan (PPKK) Kementerian Kesehatan RI, selama Januari 2017 terpantau sebanyak 64 lokasi dilanda banjir.

Oscar memerinci, di wilayah regional Sumatera Utara terpantau 12 lokasi banjir, Sumatra Selatan tiga lokasi, DKI Jakarta enam lokasi, Jawa Tengah enam lokasi, Jawa Timur 17 lokasi, Bali enam lokasi, Sulawesi Selatan dua lokasi, Sulawesi Utara lima lokasi, Sumatra Barat enam lokasi, dan Papua satu lokasi.

Pada awal Februari, ia melanjutkan, PPKK menerima laporan kejadian banjir dari berbagai kecamatan di seluruh Indonesia. Seperti, Kecamatan Karang Asem, Bali; Kecamatan Banyuwangi, Blitar; Arosbaya, Jawa Timur; dan Kecamatan Ciemas, Sukabumi, Jawa Barat. Selain itu, laporan juga beradal dari lima Kecamatan di Pati, Jawa Tengah; lima Kecamatan di Pandeglang, Banten.

Kemudian, ada laporan dari Kecamatan Sambelia, Lombok Timur, NTB; serta bencana banjir dan tanah longsor terjadi di Kota Bitung, Sulawesi Utara pada Sabtu (11/2). Bencana tersebut menyebabkan 3.828 jiwa mengungsi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement