REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam pelaksanaan pilkada serentak yang digelar pada Rabu (15/2), masyarakat diajak tetap menjaga persatuan meski memilih pasangan calon pemimpin berbeda.
Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Zainut Tauhid Saadi mendoakan semoga pilkada serentak pada Rabu (15/2) yang dilaksanakan serentak berjalan lancar, tertib, dan aman. Masyarakat dapat menggunakan hak pilihnya dengan penuh tanggung jawab, penuh kegembiraan dan jauh dari tekanan.
Pilkada merupakan hak konstitusional warga untuk memilih pemimpin yang diharapkan dapat melakukan perubahan ke arah yang lebih baik di masa yang akan datang. Dia menagtakan apa pun pilihan warga, itu adalah hak yang dijamin oleh konstitusi.
''Pilihan boleh berbeda, yang penting harus tetap menjaga persatuan, persaudaraan, dan kerukunan antar warga. Jangan karena gara-gara pilkada terjadi perpecahan dalam masyarakat,'' ujar Zainut dalam keterangan tertulis, Rabu (15/2).
Dia menilai semua hiruk pikuk selama masa kampanye harus selesai pada hari pelaksanaan pilkada. Siapa pun yang akan terpilih harus diterima dengan lapang dada karena itu adalah pilihan rakyat dan harus dihormati. Gubernur, bupati, atau wali kota yang terpilih adalah pemimpin semua warga.