REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Memasuki puncak musim hujan, masyarakat di Kabupaten Indramayu diimbau mewaspadai serangan penyakit demam berdarah dengue (DBD). Apalagi, penyakit itu selama ini menyebar secara merata di semua kecamatan di Kabupaten Indramayu.
"DBD penyebarannya merata di semua kecamatan," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Deden Boni Koswara, Selasa (14/2).
Deden menyebutkan, di Kabupaten Indramayu juga ada puluhan desa yang masuk kategori endemis DBD. Karena itu, kewaspadaan harus terus ditingkatkan. Adapun sejumlah daerah yang harus terus diwaspadai terkait penyebaran DBD, di antaranya wilayah Jatibarang dan Margadadi. Hal itu dikarenakan faktor kerapatan jumlah penduduk di kedua daerah tersebut.
Deden menyatakan, jumlah penderita DBD yang terjadi pada tahun ini mengalami penurunan signifikan dibandingkan tahun lalu. Dia menyebutkan, sepanjang Januari 2017 hingga minggu lalu, jumlah penderita DBD hanya sekitar 17 orang. Sedangkan jumlah penderita DBD pada Januari – Februari 2016, mencapai sekitar 200 orang.
"Untuk yang tahun ini, sampai sekarang belum ada laporan (korban DBD) meninggal," kata Deden.
Deden menilai, penurunan kasus DBD itu disebabkan meningkatnya perilaku hidup bersih di tengah masyarakat. Pihaknya pun terus berkoordinasi dengan pihak kecamatan, desa dan puskesmas untuk melakukan sosialisasi perilaku hidup bersih kepada masyarakat. Menurut Deden, PSN sangat penting karena nyamuk Aedes aegypti yang membawa virus Dengue penyebab DBD senang bertelur di tempat-tempat penampungan air bersih yang tidak tertutup.
"Upaya pencegahan terbaik dengan pemberantasan sarang nyamuk (PSN)," kata Deden.