Selasa 14 Feb 2017 11:49 WIB

Transjakarta Hadirkan 10 Bus Baru Model Vintage

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Winda Destiana Putri
 Transjakarta melintas di depan bus AKAP yang terparkir di Terminal Terpadu Pulo Gebang, Jakarta, Selasa (3/1).
Foto: Republika/Prayogi
Transjakarta melintas di depan bus AKAP yang terparkir di Terminal Terpadu Pulo Gebang, Jakarta, Selasa (3/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT. Transportasi Jakarta (Transjakarta) Budi Kaliwono mengatakan total bus Transjakarta model vintage berjumlah 12 bus. Arsitektur bus ini dibuat di Ungaran Semarang.

"Gubernur haruskan kita beli lokal. Rp. 1,8 (miliar) sampai Rp.1,9 (miliar) lah harganya," ujar Budi di Balai Kota, Selasa (14/2). Satu bus ini dapat mengangkut 60 hingga 70 penumpang (ditambah penumpang yang berdiri).

Bus tersebut, Budi mengatakan, memiliki lantai bermotif kayu berbahan vinil dengan harga Rp. 1 juta per meter. Sampai Februari ini, Budi mengatakan, ada 10 bus baru bermodel vintage tahun 1960,1980 dan 1990-an dan dilengkapi klakson telolet.

Sementara itu, Gubernur Pejawat DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan ada 10 bus Transjakarta baru bermodel vintage dengan klakson telolet. Ia juga mengemukakan pihak Pemprov DKI Jakarta ingin membeli bus yang ramah disabilitas.

Namun, Ahok berprinsip semua bus harus bertransmisi otomatis. Agar penumpang tidak terguncang-guncang di dalam bus. Selain itu, Ahok juga meminta agar shockbreakernya bersuspensi udara. Sebab hal tersebut dapat meredam goncangan dan membuat bus stabil. "Kita lagi usahakan sekarang semua pakai jok sofa supaya duduknya lebih empuk. Hal ini bikin orang jadi ingin naik bus dan kita ingin ukurannya saya (tinggi badan)," kata Ahok.

Ia ingin orang-orang berpostur badan tinggi merasa nyaman ketika menaiki Transjakarta. Mantan Bupati Belitung Timur ini berharap masyarakat akan berpikir untuk tidak lagi membeli kendaraan pribadi ketika bus Transjakarta sudah bagus. "Terus kursi untuk orang disabilitas itu musti lengkap. Lantai juga nggak boleh licin, walaupun ada air, ada kotoran lantai ga boleh licin. Ini standar dunia. Ini semua kita udah buat SOP. Yang darurat juga mesti tombolnya di kanan satu," ujarnya.

Ahok kemudian menargetkan bus Transjakarta ini langsung masuk ke dalam perumahan-perumahan. Ia ingin warga perumahan bepergian dengan sekali naik. "Supaya kamu begitu naik, kamu tahu jam berapa kamu naik. Kecuali kamu naiknya yang bukan rutin. Kalau kamu yang rutin, kita akan buat trayek baru. Jadi kita nggak mengatakan musti ke koridor mana, engga. Kita itu targetnya kamu mau kemana? Kamu dari mana kemana kalau busnya cukup saya siapkan. Jadi, orang akan lebih suka naik bus," katanya.

Gubernur Pejawat DKI Jakarta ini menaiki bus Transjakarta bermodel vintage ketika berangkat menuju Balai Kota. Ahok naik bus tersebut didampingi oleh Direktur Utama PT. Transjakarta Budi Kaliwono. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement